IMF Pangkas Lagi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Jadi 3,2%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. Pemerintah masih memproyeksi ekonomi Indonesia pada tahun ini mampu tumbuh 3,7% hingga 4,5%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
13/10/2021, 11.04 WIB

Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari prediksi Juli sebesar 3,9% menjadi 3,2%. Proyeksi yang lebih rendah diberikan IMF karena Indonesia sempat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta.  

Ini adalah keempat kalinya IMF memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia pada tahun ini. Pada Januari, IMF meangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari proyeksi Oktober 2020 6,1% menjadi 4,8%, lalu menjadi 4,3% pada April, 3,9% pada Juli, dan 3,2% pada bulan ini. 

Lembaga ini memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,9% tahun depan, tidak berubah dari laporan sebelumnya.

Indonesia bukan satu-satunya di kawasan ASEAN yang dipangkas proyeksi pertumbuhannya. Thailand yang semula diperkirakan akan tumbuh 2,1% tahun ini diperkirakan hanya mampu tumbuh 1% dalam laporan terbaruk. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Malaysia juga dipangkas dari 4,7% menjadi 3,5% dan Filipina dari 5,4% menjadi 3,2%. 

Sementara dua negara berkembang terbesar di Asia, Cina dan India tidak banyak berubah. Cina diramal akan melambat, tetapi koreksinya tipis dari semula 8,1% menjadi 8%. Sementara pertumbuhan ekonomi India tidak berubah dari perkiraan sebelumnya yakni 9,5%.

"Di luar Cina dan India, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan Asia sedikit diturunkan karena pandemi telah meradang," tulis dalam laporan IMF bertajuk World Economic Outlook (WOE) edisi Oktober 2021, Rabu (13/10).

IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 6% menjadi 5,9%. Ekonomi negara-negara maju juga diproyeksikan akan melambat dengan pertumbuhan 5,2%, dari semula 5,6%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said