Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Oktober Turun Jadi US$ 145,5 M

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Cadangan devisa Indonesia sempat mencetak rekor selama dua bulan berturut-turut pada Agustus dan September.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
5/11/2021, 11.44 WIB

Catatan pemerintah, penarikan utang baru dari obligasi valas hanya sebesar Rp 6,2 triliun. Pemerintah mulai melunasi pinjaman luar negerinya, terlihat dari nilai pinjaman luar negeri pemerintah yang turun sebanyak Rp 9,07 triliun.

Sekalipun posisi cadangan devisa Oktober turun, nilainya masih lebih tinggi dibandingkan pada Agustus sebesar 144,8 miliar. Saat itu, cadangan devisa tembus ke rekor tertinggi sepanjang sejarah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir berkat pencairan dana alokasi khusus (SDR) dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar US$ 6,31 miliar.

"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," kata Erwin.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya juga mengatakan, posisi cadangan devisa yang tinggi saat ini dapat menjadi tumpuan domestik untuk merespon dampak tapering off bank sentral AS. Seperti diketahui, The Fed mengumumkan akan mengurangi quantitative easing mulai akhir bulan ini. Keputusan tersebut berpotensi mendorong capital outflow di pasar keuangan, yang kemudian menyebabkan depresiasi pada rupiah.

Cadangan devisa Indonesia sempat mencetak rekor selama dua bulan berturut-turut pada Agustus dan September seiring  pinjaman dari IMF yang ditempatkan di bank sentral dan penarikan utang pemerintah. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said