Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melaporkan penerimaan pajak hingga 21 Desember 2021 mencapai Rp 1.192,36 triliun atau 96,97% dari target tahun ini .
"Sebanyak 93 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh wilayah Indonesia telah berhasil mencapai target penerimaan pajak lebih dari 100% dari target yang telah ditetapkan," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor dalam keterangan resminya, Kamis (23/12).
Adapun rincian kantor wilayah dari KPP yang setorannya sudah melebihi target tersebut, antara lain
1. Aceh terdapat satu KPP
2. Banten terdapat empat KPP
3. Bengkulu dan Lampung terdapat satu KPP
4. DKI Jakarta terdapat 56 KPP
5. Kalimantan Barat terdapat tiga KPP
4. Kalimantan Selatan dan Tengah terdapat lima KPP
7. Kalimantan Timur terdapat satu KPP
8. Riau terdapat dua KPP
9. Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara terdapat enam KPP
10. Sumatera Barat dan Jambi terdapat dua KPP
11. Sumatera Utara terdapat tujuh JPP
12. Sumatera Selatan dan kepulauan Babel terdapat dua KPP
13. Wajib Pajak Besar terdapat tiga KPP
Dari data tersebut, terdapat tiga Kanwil yang berhasil mencapai penerimaan pajak lebih dari 100%. Ketiganya, antara lain Kanwil DJP Jakarta Selatan I, DJP Jakarta Khusus dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar.
Neil mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengejar target penerimaan negara tahun ini melalui seluruh instansi vertikal yang dimiliki. "Kami mengharapkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat agar DJP dapat mencapai target penerimaan pajak nasional sesuai yang telah ditetapkan," kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya memperkirakan semua sumber penerimaan negara akan mencapai target dalam APBN 2021. Berdasarkan data hingga akhir November, tersisa penerima pajak yang belum mencapai target.
Penerimaan negara dari Kepabeanan dan Cukai hingga akhir bulan lalu sudah mencapai Rp 232,3 triliun atau 108% dari target tahun ini sebesar Rp 215 trilin. Kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih bagus lagi, realisasinya sebesar Rp 382,5 triliun atau mencapai 128,3% dari target APBN sebesar Rp 298,2 triliun. Penerimaan dari PNBP bahkan sudah mencapai target sejak September lalu atau hanya dalam kurun waktu sembilan bulan.
"Kami memperkirkaan hingga akhir tahun insyaAllah seluruh penerimana negara akan melebihi target APBN, sehingga kita akan menerima hasil positif dari sisi pendapatan negara," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA edisi Desember, Selasa (21/12).
Secara keseluruhan pada akhir November pendapatan negara sudah mencapai Rp 97,5% dari target tahun ini atau sebesar Rp 1.699,4 triliun. Penerimaan tersebut tumbuh 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, belanja justru tumbuh lebih lambat dengan kenaikan hanya 0,1% dibandingkan tahun 2020. Realisasi belanja negara sampai bulan lalu sebesar Rp 2.310,4 triliun atau 84% terhadap pagu APBN 2021.
Dengan demikian, defisit APBN tahun ini juga kemungkinan akan lebih kecil dari target 5,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi defisit APBN sampai akhir bulan lalu sebesar Rp 611 triliun atau 3,63% terhadap PDB.