Sri Mulyani Berencana Terbitkan Sukuk Proyek Rp 29 T Tahun Depan

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan, SBSN sangat penting sebagai instrumen untuk membangun berbagai proyek infrastruktur, mulai dari kampus hingga proyek strategis nasional.
Penulis: Agustiyanti
5/1/2022, 19.29 WIB

Pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara berbasis proyek pada tahun depan mencapai Rp 29 triliun. Pemerintah menargetkan pembiayaan utang mencapai Rp 973,6 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. 

"Itu hanya untuk membiayai proyek saja, bukan keseluruhan SBSN yang akan kami terbitkan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN di Balikpapan, Rabu (5/1), seperti dikutip dari Antara. 

Sri Mulyani menjelaskan, penerbitan SBSN secara keseluruhan akan mencapai 25% hingga 30% dari total surat berharga negara (SBN) pada tahun depan. Namun, rencana penerbitan ini bersifat fleksibel atau bergantung pada kondisi pasar. 

Ia menekankan, SBSN sangat penting sebagai instrumen untuk membangun berbagai proyek infrastruktur, mulai dari kampus hingga proyek strategis nasional. Pembangunan proyek infrastruktur tak hanya bisa dilakukan melalui instrumen belanja kementerian/lembaga secara langsung, maupun skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) saja.

"SBSN bahkan digunakan sebagai instrumen APBN untuk membiayai Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang kampusnya sangat megah dan baru saja dibangun ini," kata dia.

Ke depan, menurut Sri Mulyani, SBSN tak hanya dapat diterbitkan oleh pemerintah pusat tetapi juga oleh pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah akan merevisi  Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2011 mengenai pembiayaan proyek SBSN. 

Halaman:
Reporter: Antara