Harga Telur Ayam dan Bahan Bakar Naik, BI Ramal Inflasi Januari 0,61%
Kenaikan harga-harga masih bertahan tinggi di bulan pertama tahun 2022. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di bulan Januari sebesar 0,61% secara month-to-month (mtm). Kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan telur ayam ras menjadi penyulut utama inflasi.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu pertama Januari 2022, perkembangan harga pada bulan ini tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,61% secara mtm," tulis Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (7/1).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender diperkirakan sebesar 0,61% dan inflasi secara tahunan sebesar 2,23%.
Inflasi tahunan ini lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi tahunan di akhir Desember sebesar 1,87%.
Erwin mencatat terdapat beberapa komoditas yang menyumbang inflasi bulan ini.
Komoditas telur ayam ras dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) masing-masing inflasi sebesar 0,11% secara mtm. Daging ayam ras sebesar 0,06%, cabai rawit sebesar 0,05%.
Lebih lanjut, tomat inflasi sebesar 0,04%, beras dan sabun detergen bubuk atau cair masing-masing sebesar 0,03% , minyak goreng dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02%, jeruk, bawang putih, emas perhiasan dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.
Mengutip infopangan.jakarta.go.id, sejumlah komoditas yang diramal inflasi tinggi bulan ini cenderung mulai menunjukkan penurunan harga setelah melonjak di akhir tahun hingga awal 2022.
Harga telur ayam ras per Kg mencapai Rp 27.851 hari ini, naik 22% dari bulan lalu.
Namun harga tersebut sudah turun dari puncaknya di RP 31.851 pada 29 Desember 2021. Harga daging ayam juga naik ke harga Rp 38.089 per ekor, meski demikian ini mulai turun setelah sempat menyentuh Rp 40.114 pada 31 Desember.
Harga cabai rawit untuk semua jenis menunjukkan kenaikan secara bulanan. Cabai rawit merah naik menjadi Rp 77.298 per Kg, mulai turun setelah sempat menyentuh Rp 105,106 per Kg pada 25 Desember.
Sementara harga cabai rawit hijau masih konsisten naik dari Rp 51.957 per Kg bulan lalu menjadi Rp 58.723.
Erwin juga memperkirakan beberapa komoditas akan deflasi. Ini antara lain cabai merah dan tarif angkutan udara masing-masing deflasi sebesar 0,02% (mtm).
Untuk harga cabai merah cenderung naik untuk jenis cabai merah besar, namun cabai merah keriting terus turun menyentuh Rp 39.830 per Kg.
Jika ramalan BI tidak meleset, maka inflasi di Januari ini akan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2019, sat itu inflasi sebesar 0,68% secara mtm.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 0,57% merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.
"Dari bulan ke bulan, inflasi pada Desember tercatat yang tertinggi selama dua tahun terakhir," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (3/1).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tinggi pada Desember terutama disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kelompok ini memiliki andil 0,41% terhadap inflasi bulanan.