Bappenas Soroti Dampak Buruk Banyaknya Pekerja Beralih Jadi Petani

Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi. Bappenas pandemi mendorong banyak pekerja beralih ke sektor pertanian, yang memiliki produktivitas dan pendapatan yang rendah.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/1/2022, 13.54 WIB

Kondisi ini, menurutnya, tidak menguntungkan jika Indonesia ingin mencapai visi emas 2045 yakni menjadi negara berpenghasilan tinggi atau kategori negara kaya. Indonesia perlu mendorong partisipasi tenaga kerja dalam jumlah besar di sektor produktif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

"Oleh karena itu, kita perlu mengembalikannya ke level sebelum pandemi secepat mungkin, kita punya visi 2o45 yang harus dicapai," kata dia.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di rata-rata 5% dalam beberapa tahun terakhir. Padahal dalam kajian Bappenas, Indonesia perlu tumbuh rata-rata 6% per tahun untuk bisa mencapai target high income country di tahun 2045.

Bukan hanya itu, Bappenas juga menyoroti banyaknya jumlah tenaga kerja yang beralih ke sektor informal sepanjang pandemi. Berdasarkan data Agustus 2021, jumlah pekerja informal mencapai 59,45% dari penduduk bekerja di Indonesia. Jumlahnya memang sudah turun dari presentase tahun lalu sebesar 60,47%, namun masih jauh di atas level sebelum pandemi di 55,72%.

Mengacu pada saat krisis keuangan Asia 1997-1998, terdapat 3,7 juta pekerja yang saat itu beralih ke sektor informal. Sementara itu RI butuh 13 tahun untuk bisa kembali ke level sebelum krisis.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said