Rupiah Anjlok Rp14.392 per US$ Tertekan Sinyal Kenaikan Bunga The Fed

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Analis memperkirakan rupiah hari ini melemah ke arah Rp 14.380-14.400 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.320 per dolar AS.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
27/1/2022, 09.50 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,17% di level Rp 14.378 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan masih dibayangi pengumuman The Fed semalam yang kembali mempertegas rencana kenaikan pertama bunga acuannya pada Maret.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.392 pada pukul 09.13 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.353 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya rontok. Dolar Singapura melemah 0,26% bersama dolar Hong Kong 0,02%, dolar Taiwan 0,22%, won Korea Selatan 0,47%, peso Filipina 0,19%, rupee India 0,28%, yuan Cina 0,35%, ringgit Malaysia 0,29% dan bath Thailand 0,21%. Sementara yen Jepang satu-satunya yang menguat sebesar 0,03%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakanKoreksi terhadap nilai tukar terimbas pertemuan pembuat kebijakan The Fed semalam.

"Bank sentral AS menyatakan bahwa program pembelian obligasi akan dihentikan di bulan Maret dan mulai menaikan tingkat suku bunga acuan," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (27/1).

Mengutip dari Reuters, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa komite pembuat kebijakan The Fed berkeinginan untuk menaikkan bunga acuan pada pertemuan Maret mendatang. Langkah ini akan diambil jika sejumlah kondisi memang mendukung untuk dimulainya kenaikan pertama tersebut.

Namun, Powell mengatakan masih banyak yang belum diputuskan, termasuk laju kenaikan suku bunga berikutnya. Jika sesuai rencana, maka kenaikan pertama di bulan Maret ini akan menjadi kenaikan pertama setelah tiga tahun The Fed menahan bunga acuan rendah mendekati 0%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said