Lima Sektor Bisnis Paling Moncer 2021, Jasa Kesehatan Tumbuh Tertinggi

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
Petugas kesehatan mengambil sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 2 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Sektor jasa kesehatan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada 2021.
Penulis: Maesaroh
7/2/2022, 13.29 WIB

Perekonomian Indonesia tumbuh 3,69% pada tahun 2021 dengan ditopang sejumlah sektor.  Di tahun 2021, jasa kesehatan tumbuh paling pesat di antara sektor lain sementara industri pengolahan yang menjadi tulang punggung perekonomian juga mulai tumbuh setelah terkontraksi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan 64,92% PDB tahun 2021 berasal dari sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Namun, jasa kasa kesehatan dan kegiatan sosial menjadi sektor yang paling tumbuh besat pada tahun 2021, atau tahun kedua pandemi Covid-19.

 Berikut lima sektor dengan pertumbuhan tertinggi tahun 2021:

1. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Pada tahun 2021, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 10,46%. Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan sektor lain dan menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh double digit tahun lalu.

Sektor tersebut memang tumbuh lebih rendah dibandingkan pada tahun 2020 (11,56%) tetapi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan historisnya di level 7-8%.

 Masih tingginya pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada tahun 2021 dipengaruhi oleh peningkatan jumlah pasien dan pendapatan dari uji spesimen Covid-19.

Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kenaikan insentif kesehatan terkait perawatan pasien Covid-19.

Sebagai informasi, dari akhir Mei hingga awal Agustus tahun 2021, Indonesia menghadapi gelombang II Covid-19 yang dipicu varian Delta.

Jumlah kasus dan dirawat bahkan melonjak drastis dan terus mencatat rekornya.
Pada puncak gelombang II pada 15 Juli 2021, misalnya, angka positif mencapai 56.757 dan kasus aktif mencapai 480.199.

Naiknya jumlah kasus Covid tentu berimbas pada melonjaknya permintaan layanan kesehatan, dari obat-obatan, permintaan tes Covid-19, hingga tenaga kesehatan.

 2. Informasi dan komunikasi
Sektor informasi dan komunikasi tumbuh 6,81% pada tahun 2021, lebih rendah dibandingkan pada tahun 2020 (10,61%).

Seperti pada tahun 2020, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi ditopang oleh kebijakan work from home dan study at home.

3. Pengadaan listrik dan gas
Sektor pengadaan listrik dan gas tumbuh 5,55% pada tahun 2021 seteleah terkontraksi 2,34% pada tahun 2020.

4. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang
Sektor  pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang tumbuh 4,97% pada tahun 2021, naik tipis dibandingkan pada tahun 2020 (4,94%).

5. Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,65% pada tahun 2021. Pada tahun 2020, sektor tersebut terkontraksi 3,78%.

Pertumbuhan sektor tersebut pada tahun 2021 didorong penjualan mobil “wholesale” yang meningkat 66,64%.

Juga, penjualan motor tumbuh 38,16%, serta penjualan semen tumbuh 6,73% pada tahun 2021.

Peningkatan penjualan mobil dan motor salah satunya karena penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil serta  downpayment 0% untuk kredit sepeda motor.

 Industri pengolahan
Industri pengolahan tumbuh 3,39% pada tahun 2021 setelah terkontraksi 2,93% pada tahun 2020.
Pertumbuhan industri pengolahan didorong oleh kenaikan produksi mobil, motor, dan semen.

Kembali tumbuhnya industri pengolahan pada tahun 2021 menjadi kabar baik mengingat sektor tersebut berperan besar terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Berdasarkan data BPS per Agustus 2021, industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,70 juta orang, atau 14,26% secara total tenaga kerja.

Jumlah tenaga ekrja yang diserap industri pengolahan hanya kalah dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta sektor perdagangan besar dan eceran.

Pada tahun 2021, industri pengolahan juga mendominasi struktur PDB Indonesia dengan kontribusi sebesar 19,25%, atau yang terbesar dibandingkan sektor lain.

 Beberapa sub sektor industri pengolahan bahkan tumbuh double digit pada kuartal IV tahun 2021, seperti industri logam dasar (11,31), industri mesin dan perlengkapan (11,05%), dan industri alam angkutan (22,61%).

Hanya dua sub-sektor yang terkontraksi pada kuartal IV tahun lalu yakni industri karet, barang dari karet dan plastik serta komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik.

Industri makanan dan minuman sebagai penopang konsumsi masyarakat tumbuh 1,66% pada kuartal IV tahun 2021, lebih rendah dbandingkan kuartal sebelumnya (3.49%).