Sektor Manufaktur Ditarget Tumbuh 5%, Sumbang Ekspor Rp2.500 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
29 Desember 2021, 14:17
manufaktur, industri, ekspor,
taysbakers.com
Proses produksi makanan di Pabrik Tays Bakers atau PT Jaya Swarasa Agung.Industri makanan dan minuman merupakan salah satu penyokong utama sektor manufaktur Indonesia.

Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri manufaktur tahun depan sebesar 4,5 hingga 5%. Sektor tersebut juga diharapkan bisa menyumbang ekspor hingga Rp 2.566 triliun di tahun 2022.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor industri manufaktur di Indonesia masih memainkan peranan sangat penting bahkan sebagai penggerak dan penopang utama bagi perekonomian nasional.

Dia menyebutkan peranan penting sektor manufaktur dapat dilihat dari kinerja makro sektor tersebut di beberapa indikator yakni, investasi, nilai ekspor-impor, kontribusi pajak, kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB), tingkat pertumbuhan, Purchasing Managers Index (PMI), dan juga penyerapan tenaga kerja.

 "Bahkan kami dapat nyatakan, bahwa sektor manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia keluar dari resesi," kata Agus dalam 'Jumpa Pers 2021 Kinerja Sektor Industri Tahun 2021 & Outlook 2022', Rabu (29/12).

Sejalan dengan hal tersebut, nilai ekspor industri manufaktur juga ditargetkan meningkat pada 2022.

Kemenperin menargetkan nilai ekspor industri manufaktur sebesar US$ 175 miliar (Rp 2.495 triliun) hingga US$ 180 miliar (Rp 2.566 triliun).

Adapun, nilai ekspor industri manufaktur terus meningkat meski di tengah pandemi. Pada periode Januari - November 2021 sebesar US$ 160 miliar (Rp 2.281 triliun) atau 76,51% dari total ekspor nasional.

Angka tersebut telah melampaui capaian ekspor manufaktur sepanjang 2020 sebesar US$ 131 miliar (Rp 1.867 triliun).

 Tiga industri yang memiliki nilai ekspor terbesar di antaranya industri makanan dan minuman sebesar US$ 40,73 miliar (Rp 580 triliun), industri logam dasar sebesar US$ 28,77 miliar (Rp 410 triliun), dan industri bahan kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar US$ 17,64 miliar (Rp 251 triliun).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...