Sri Mulyani Sanggup Tekan Defisit APBN tanpa Ganggu Pemulihan Ekonomi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tak menjadikan target defisit di bawah 3% sebagai tujuan utama pengelolaan APBN.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
9/2/2022, 15.25 WIB

Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengorbankan pemulihan ekonomi. Defisit APBN pada tahun ini dan tahun depan akan dirancang untuk manjaga momentum pemuluhan ekonomi di tengah pandemi yang belum berakhir. Ia pun berharap kemunculan varian baru ini tidak akan signifikan memberi tekanan terhadap anggaran.

Sebagai informasi, pemerintah berhasil menahan defisit lebih rendah dari target dalam APBN pada tahun lalu yakni sebesar 4,65% terhadap PDB, di bawah target 5,7%. Dengan kinerja tersebut, Sri Mulyani optimistis defisit akan kembali turun dan lebih rendah dari target pada tahun ini.

"Kami yakin dan optimistis di 2022, defisit lebih rendah dari target dalam APBN yaitu lebih dekat kepada 4%," ujarnya.

Meski defisit menyusut, ia mengatakan, pemerintah tidak akan membatasi belanja tahun ini. Prioritas anggaran adalah untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Anggaran pendidikan tahun ini dialokasikan sebesar Rp 542 triliun, kesehatan Rp 255 triliun dan perlindungan sosial sebesar Rp 431 triliun.

Selain itu, menurut dia, anggaran untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural juga tetap menjadi prioritas. Pemerintah mengalokasikan belanja infrastruktur sebesar RP 365 triliun, ketahanan pangan Rp 92 triliun, pariwisata sebesar Rp 10 triliun dan ICT sebesar Rp 25,4 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said