Harga Cabai dan Emas Naik, Inflasi Maret Diperkirakan Capai 0,48%

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Ilustrasi. Penyumbang utama inflasi Maret 2022 antara lain komoditas cabai merah sebesar 0,09% mtm, emas perhiasan sebesar 0,05%, cabai rawit, telur ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,04%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/3/2022, 15.53 WIB

Komoditas lainnya yang juga naik diantaranya bawang merah sebesar 11,9% menjadi Rp 36.700 per kg, telur ayam ras naik 4,1% menjadi Rp 25.500 per kg sementara daging ayam ras justru stagnan. Inflasi pada komoditas tempe tampaknya tidak lepas dari kenaikan harga kedelai impor yang saat ini sebesar Rp 13.400 per Kg atau naik 6,4% dari bulan lalu.

Sebaliknya, Erwin mengatakan, ada juga komoditas yang akan mengalami deflasi yaitu minyak goreng sebesar 0,05% dan tomat sebesar 0,01%. Harga minyak goreng jenis curah sudah turun 4,8% dari bulan lalu menjadi Rp 16.000 per kg serta minyak goreng kemasan sederhana yang turun 1,2% menjadi Rp 16.400 per kg.

Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan, tekanan inflasi kemungkinan meningkat hingga tiga bulan ke depan. Potensi kenaikan inflasi terutama karena momentum Bulan Ramadhan dan hari raya, spill over dari kenaikan harga komoditas yang terimbas perang Rusia dan Ukraina, pulihnya permintaan akibat aktivitas yang makin longgar, serta rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% mulai bulan depan.

"Mungkin dari inflasi, skenario terburuknya bisa melebihi batas atas BI 4% sementara kemungkinan  terbaiknya kita melihat kemungkinan 3,7% atau masih di bawah batas atas target BI," kata David kepada Katadata.co.id, Rabu (9/3).

IHK bulan lalu tercatat deflasi 0,02% meski secara tahunan masih inflasi 2,06%. Deflasi secara bulanan pada Februari mengakhiri tren inflasi selama lima bulan terakhir. Sebelumnya, IHK juga sempat deflasi 0,04% pada September 2021, setelah itu inflasi terus naik menuju pergantian tahun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said