IMF Pangkas Lagi Prospek Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Jadi 5,4%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,4% yang dirilis IMF masih lebih tinggi dibandingkan capaian tahun laly 3,7%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
23/3/2022, 12.52 WIB

Menurut IMF, kondisi keuangan global yang lebih ketat juga menjadi risiko negatif lainnya terhadap prospek pertumbuhan ekonomian Indonesia.  Pengetatan kondisi keuangan global ini seiring inflasi global yang lebih tinggi dari perkiraan dan mendorong bank sentral untuk mengendalikan kebijakan moneter lebih awal dari yang diharapkan. 

"Reposisi yang dilakukan oleh pelaku pasar dapat menyebabkan premi risiko yang lebih tinggi untuk kredit, ekuitas, dan mata uang pasar negara berkembang," kata IMF.

Di sisi lain, IMF menilai Indonesia masih akan meraup berkah dari kenaikan harga komoditas global. Investasi berpeluang terangkat oleh profitabilitas yang lebih tinggi terutama di sektor-sektor terkait komoditas. Selain itu, pemulihan juga didukung oleh moderasi pada kendala penyaluran kredit perbankan. 

IMF menyebut, pemulihan yang semakin kuat akan mengurangi kelesuan ekonomi atau economic slack hingga dua pertiga. Kesenjangan output juga akan berkurang dari 4,9% dari PDB pada 2020 menjadi 1,9% pada tahun 2023. Sementara itu, inflasi diperkirakan akan naik ke 3,5% pada tahun ini.

Lembaga ini juga memberikan catatan tambahan terkait prospek pertumbuhan Indonesia ke depan  di tengah risiko perubahan iklim. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bahaya alam terkait perubahan iklim, sehingga bisa menyebabkan lebih banyak gangguan ekonomi dan tekanan di sisi fiskal. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said