Daftar 10 Negara Pemberi Utang Terbesar RI, Singapura Nomor Satu

KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. BI mencatat, 51% dari ULN Indonesia berasal dari kreditur penduduk dari berbagai negara, dengan utang paling besar dari Singapura.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
23/5/2022, 12.18 WIB

Bank Indonesia melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Maret 2022 sebesar US$ 411,5 miliar atau setara Rp 5.908 triliun (kurs Jisdor 31 Maret Rp 14.357/US$). Berdasarkan negara asalnya, Singapura menjadi negara pemberi utang  terbesar ke Indonesia mencapai 15% dari total ULN.

ULN Indonesia terbagi atas tiga jenis berdasarkan krediturnya, yakni ULN berdasarkan negara pemberi pinjaman, utang yang berasal dari organisasi internasional, dan pinjaman lainnya yang berasal dari pihak bukan penduduk. 

BI mencatat, 51% dari ULN Indonesia berasal dari kreditur penduduk dari berbagai negara, dengan utang paling besar dari Singapura. Utang Indonesia yang berasal dari Singapura mencapai US$ 60,9 miliar atau setara Rp 874,8 triliun. Kepemilikan utang dari Singapura terus menyusut selama delapan bulan berturut-turut. Utang dari Singapura telah turun US$ 7,3 miliar dibandingkan Maret 2021.

Amerika Serikat menempati posisi kedua kedua sebagai kreditur terbesar Indonesia. Nilai ULN yang berasal dari kreditur AS sebesar US$ 31,8 miliar atau Rp 457 triliun, naik tipis US$ 400 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Jepang berada diurutan ketiga dengan total utang yang diberikan US$ 25,8 miliar atau Rp 369,8 triliun. Seperti halnya Singapura, nilai ULN dari Jepang menyusut dalam beberapa bulan terakhir. Ytang dari Jepang turun US$ 1,6 miliar dalam setahun terakhir. 

Cina berada di urutan keempat sebagai negara pemberi pinjaman terbesar bagi Indonesia. Nilai ULN Indonesia dari Cina sebesar US$ 22 miliar atau Rp 316 triliun, naik setelah sempat menyusut di awal tahun ini. Utang dari Cina bertambah US$ 700 juta dibandingkan tahun lalu, kenaikan paling besar dibandingkan empat negara kreditur utama Indonesia lainnya.  

Sementara Hong Kong berada pada urutang keempat sebagai pemberi pinjaman terbesar mencapai US$ 16,8 miliar atau Rp 241,9 triliun. Utang Indonesia yang berasal dari Hong Kong menyusut US$ 2,6 miliar dibandingkan tahun lalu.

Berikut 10 kreditur terbesar Indonesia hingga Maret 2022 : 

  1. Singapura US$ 60,9 miliar
  2. Amerika Serikat US$ 31,8 miliar
  3. Jepang US$ 25,8 miliar
  4. Cina US$ 22 miliar
  5. Hong Kong US$ 16,8 miliar
  6. Korea Selatan US$ 6,3 miliar
  7. Belanda US$ 5,3 miliar
  8. Jerman US$ 5,2 miliar
  9. Perancis US$ 3,9 miliar
  10. Inggris US$ 3,8 miliar

BI mencatat nilai utang luar negeri Indonesia pada Maret 2022 menyusut US$ 4,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ULN Indonesia ini terjadi pada utang pemerintah dan bank sentral, maupun  swasta. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan pada utang pemerintah seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN Valas. Selain itu juga terdapat pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral.  

"Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi pada SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor non residen pada SBN domestik," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (23/5).

Erwin menyebut struktur ULN Indonesia sampai akhir Maret 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 33,7%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,9% dari total ULN.

 

Reporter: Abdul Azis Said