Dihantui Risiko Stagflasi, Ini Ramalan Menkeu dan BI soal Ekonomi 2022

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi. Perekonomian tahun depan akan ditopang konsumsi dan investasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
31/5/2022, 19.25 WIB

"Nilai tukar meskipun terdepresiasi tapi relatif rendah dan stabil dibandingkan negara lain," kata Perry.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam asumsi RAPBN 2023 yang diusulkan hari ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di rentang 5,3% sampai 5,9%. Ia menyebut faktor yang menjadi daya dorong pertumbuhan lebih tinggi pada tahun depan masih karena harga komoditas dan juga hasil dari reformasi yang dilakukan pemerintah.

"Namun kita juga melihat downside risknya seperti yangs duha dismapaiakn yakni geopolitik, gangguan dari sisi supply, kenaikan inflasi, suku bunga dan stagflasi global," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama dengan Perry.

Sementara, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini di rentang Rp 4,8% sampai dengan 5,5%. Ini masih berada dalam sasaran target pemerintah dalam APBN tahun ini di 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said