Ekonomi Cina Makin Suram, Hanya Tumbuh 0,4% pada Kuartal Kedua

ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/nz/cf
Ilustrasi. Ekonomi Cina lebih rendah dibandingkan ekspektasi para analis yang disurvei Reuters sebesar 1%.
Penulis: Agustiyanti
15/7/2022, 12.02 WIB

Juru Bicara Biro Statistik  Fu Linghui mengatakan, indikator ekonomi pada kuartal kedua menunjukkan berakhirnya tren penurunan ekonomi. Dia menggambarkan dampak Covid-19 berumur pendek dan menekankan bagaimana inflasi Cina jauh di bawah AS dan Eropa. Namun, Fu menekankan, ada tantangan untuk mencapai target ekonomi setahun penuh.

Cina daratan menghadapi wabah Covid-19 pada kuartal II 2022, terburuk sejak puncak pandemi pada awal 2020. Perintah tinggal di rumah yang ketat melanda kota metropolitan Shanghai selama sekitar dua bulan, sementara pembatasan perjalanan berkontribusi pada gangguan rantai pasokan.

Shanghai, Beijing, dan bagian lain Cina sejak awal Juni lalu berupaya melanjutkan aktivitas bisnis normal. Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah pusat telah memangkas waktu karantina dan melonggarkan beberapa tindakan pencegahan Covid-19. 

Namun demikian, berbagai bagian wilayah Cina lainnya harus kembali meningkatkan kontrol Covid-19 karena kasus baru melonjak.
Nomura mengatakan daerah-daerah yang menyumbang 25,5% dari PDB Cina tengah menghadapi pembatasan aktivitas. Jumlahnya naik dari 14,9% pada pekan lalu. 

Bank-bank investasi besar telah berulang kali memangkas target PDB China tahun ini akibat pembatasan Covid-19. Target PDB resmi Cina sebesar 5,5% pada tahun ini diumumkan awal Maret.

“Ekonomi Cina tidak diragukan lagi berada di posisi terbawa, tetapi masih di tengah pemulihannya,” kata Bruce Pang, kepala ekonom dan kepala penelitian, Greater China, JLL.

Dia berharap pemerintah Cina tetap memberikan kelonggaran dalam mengontrol Covid-19 agar pemulihan ekonomi berlangsung moderat. 

Halaman: