Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal masih akan tetap agresif menaikkan suku bunga AS pada Semester II- 2022. Pada Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini, The Fed telah memutuskan kembali menaikkan suku bunga suku bunga 75 basis poin (bps) menjadi 2.25-2,5%.
The Fed telah mengambil langkah agresif sejak Maret tahun ini dengan secara menaikkan suku bunga dari mendekati nol menjadi 2,25% dan 2,50%. Langkah tersebut adalah pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak mantan Ketua Fed Paul Volcker berjuang melawan inflasi dua digit pada 1980-an.
"Kami mencoba melakukan jumlah yang tepat. Kami tidak mencoba untuk mengalami resesi," kata Powell dalam konferensi pers setelah FOMC, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/7).
Dia juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed masih berpotensi dilakukan jika inflasi tidak melambat. Saat ini, The Fed sangat bergantung pada data indikator ekonomi dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
"Memulihkan stabilitas harga adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Tidak ada pilihan untuk gagal," kata Powell.
Berdasarkan data The Fed, inflasi berjalan lebih dari tiga kali lipat target 2% bank sentral. Powell mengatakan, pejabat The Fed menyadari akan kesulitan yang ditimbulkan inflasi pada rumah tangga warga Amerika, terutama bagi mereka yang memiliki sarana terbatas.
Meskipun demikian, kenaikan jumlah lapangan pekerjaan tetap kuat. Data The Fed mencatat bahwa indikator pengeluaran dan produksi baru-baru ini telah melunak. Hal ini membuat mereka yakin jika kebijakan menaikkan suku bunga sejak Maret 2022 berdampak positif.
Tergantung data
Data baru yang akan dirilis Jumat (30/7) akan menunjukkan sejauh mana pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal kedua.
Powell mengatakan, beberapa dampak kenaikan suku bunga Fed hingga saat ini masih membangun perekonomian. Kebijakan bank sentral untuk memperlambat kenaikan suku bunga sangat bergantung pada bagaimana inflasi merespons dalam beberapa bulan mendatang.
Jika melambat, maka bank sentral memungkinkan untuk mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga. Sementara itu, investor mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga setidaknya setengah persentase poin pada pertemuan 20-21 September.
"Sementara peningkatan luar biasa besar lainnya dapat dilakukan pada pertemuan kami berikutnya. Itu adalah keputusan yang akan bergantung pada data yang kami dapatkan antara sekarang dan nanti. Kami akan terus membuat keputusan dengan rapat, dan mengomunikasikan pemikiran kami sejelas mungkin," kata Powell.
Sebelumnya, Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 150 basis poin (bps) sepanjang semester pertama 2022.