Pemerintah menyiapkan anggaran mencapai Rp 45,9 triliun untuk penyertaan modal negara (PMN) kepada enam badan usaha milik negara (BUMN) pada tahun depan. Injeksi modal tersebut merupakan bagian dari investasi pemerintah untuk membangun infrastruktur, pangan dan lingkungan hidup, serta klaster lainnya.
Penyaluran PMN dibagi berdasarkan klaster BUMN. Injeksi modal untuk BUMN klaster infrastruktur dialokasikam Rp 40,4 triliun dan mengalir kepada tiga BUMN yakni PT Hutama Karya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
PMN untuk investasi klaster pangan dan lingkungan hidup akan diberikan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebesar Rp 2,6 triliun. Adapun PMN untuk investasi klaster lainnya sebesar Rp 2,9 triliun diberikan kepada PT Len Industri dan Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia.
Berikut perincian PMN untuk masing-masing BUMN:
- PT Hutama Karya sebesar Rp 28,9 triliun
Anggaran ini untuk menyelesaikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap II untuk ruas Betung–Tempino–Jambi dan Ruas Rengat–Pekanbaru atau Seksi Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru.
- PT PLN sebesar Rp 10 triliun
PMN tersebut akan digunakan untuk mendanai pembangunan proyek-proyek ketenagalistrikan berupa proyek-proyek sektor transmisi dan distribusi, termasuk didalamnya pelaksanaan program listrik desa.
- PT SMF sebesar Rp 1,5 triliun
Anggaran ini dilakukan dalam rangka mendukung Program KPR FLPP melalui penyediaan dana jangka menengah atau panjang bagi penyalur KPR FLPP dengan target 220.000 rumah MBR.
- PT RNI (PMN Non Tunai Rp 2,6 T)
PMN nontunai berupa konversi piutang RDI, SLA, dan eks-BPPN kepada PT RNI (Persero). Tujuannya, beban bunga utang perusahaan berkurang sehingga akan berpengaruh positif terhadap laba bersih. Selain itu, ekuitas dan struktur permodalan akan membaik dan meningkatkan leverage perusahaan untuk mendapatkan alternatif pendanaan yang lebih murah.
Dukungan permodalan ini diharapkan bisa membantu RNI melaksanakan tugasnya dalam rangka meningkatkan pasokan pangan dan kesejahteraan petani atau nelayan
"Pada akhirnya, PMN tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor, menjaga stabilitas harga pangan, dan meningkatkan PDB," demikian dikutip dari Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2023, Senin (22/8).
- PT LEN Industri sebesar Rp 2,2 triliun
Injeksi modal ini bertujuan mendukung pencapaian target prioritas pembangunan bidang pertahanan dan keamanan. Ini meliputi modernisasi alutsista dan penguasaan teknologi kunci program prioritas yaitu pesawat tempur, kapal, propelan, roket, peluru kendali, radar, satelit militer, tank berukuran sedang, pesawat udara tanpa awak, dan penginderaan bawah air.
- Airnav Indonesia sebesar Rp 659 miliar
PMN ini diberikan dalam rangka menjaga keberlanjutan perusahaan dalam menjamin keselamatan penerbangan serta kebutuhan untuk menjamin availability dan reliability fasilitas navigasi penerbangan. Dana akan dipakai untuk pengadaan dan peremajaan fasilitas Air Traffic Management System (ATMS) pada empat lokasi prioritas yang diperlukan untuk menjamin keselamatan penerbangan.
"Ini sekaligus menjaga kepercayaan dan reputasi Indonesia di mata internasional, terutama dalam rangka mendukung program pengambilalihan pengelolaan ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura," demikian tulis dalam dokumen Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2023.