Rupiah Dibuka Menguat 14.891/US$ Ditopang Kenaikan Bursa Saham Asia

ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta.
Penulis: Abdul Azis Said
30/8/2022, 09.34 WIB

Meski demikian, sentimen kenaikan bunga The Fed masih akan membayangi pasar sehingga berpotensi menahan penguatan rupiah. Alat pemantau suku bunga The Fed, CME FedWatch tool menunjukkan probabilitas kenaikan bunga 75 bps pada pertemuan bulan depan sebesar 71%. Ekspektasi kenaikan 50 bps hanya 29%. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pelemahan rupiah terlihat masih besar.

Senada, analis DCFX Lukman Leong juga melihat rupiah bisa menguat hari ini berkat koreksi pada dolar AS. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.825-Rp 14.950 per dolar AS.

"Namun penguatan ini terbatas, dengan pasar cenderung sideline menantikan data inflasi bulan Juli Indonesia yang diperkirakan masih akan bertahan di bawah 5%," kata Lukman dalam risetnya.

Pasar juga kini menanti data ketenagakerjaan AS, non farm payroll (NFP) yang akan dirilis akhir pekan ini.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said