Rupiah Menguat ke 15.663 per Dolar AS Imbas Pemilu di AS

ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Ilustrasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
9/11/2022, 10.30 WIB

Selain penantian hasil pemilu di AS, pasar juga menantikan rilis data inflasi AS yang akan dirilis besok. Perkiraan pasar tekanan inflasi akan mereda. 

"Dari domestik, data penjualan ritel diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan solid 4%," kata Lukman.

Senada, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkiraan rupiah kembali menguat hari ini di tengah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengurangi agresifitasnya. Kurs rupiah diperkirakan menguat ke arah Rp 15.650 per dolar AS, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 15.720 per dolar AS.

"Pasar melihat ada harapan bahwa The Fed akan mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya sehingga pelaku pasar mulai mengantisipasi hal tersebut dengan masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dollar AS. Rupiah pun ikut menguat dengan sentimen ini," kata Ariston dalam risetnya.

Namun, rupiah kemungkinan tidak menguat signifikan dan masih bergerak di dekat level RP 15.700 per dolar AS. Hal ini mengindikasikan tekanan rupiah masih tinggi. Hal ini juga sejalan dengan kondisi pasar yang juga masih mengantisipasi  rilis data-data ekonomi AS. Inflasi AS yang diramal masih tinggi bisa mendorong The Fed mempertahankan laju kenaikan suku bunga jumbo seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said