Modal Asing Masuk Rp 1,45 Triliun Melalui SBN, Rupiah Stabil Pekan Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
23/12/2022, 20.48 WIB

Pergerakan kurs garuda tujuh hari terakhir diwarnai sejumlah sentimen eksternal. Bank sentral Jepang (BoJ) secara mengejutkan memperlebar batas kontrol imbal hasilnya atau YCC dari semula 25 bps menjadi 50 bps. 

Untuk diketahui, bank sentral Jepang berupaya mengontrol yield agar stabil mendekati 0% dengan adanya kebijakan YCC. Namun dengan YCC diperlebar, artinya BoJ memungkinkan yield bergerak lebih fluktuatif di rentang kurang lebih 0,5%.

Pelebaran kontrol kurva ini akan diartikan pasar dapat mempengaruhi besar kecilnya pembelian obligasi yang dilakukan BoJ, atau dengan kata lain sinyal dimulainya normalisasi moneter.

Meski demikian BoJ belum merubah kebijakan suku bunganya di level minus. Selain itu, otoritas moneter juga menegaskan rencana meningkatkan pembelian obligasi pemerintah. Ini menjadi antitesa bahwa BoJ rupanya melanjutkan kebijakan ultra longgar alih-alih memulai normalisasi.

Selain dari Jepang, pasar juga mencermati data ekonomi AS terbaru yang dirilis Kamis malam (22/12). Departemen Perdagangan merevisi ke atas realisasi pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga, mengirim sinyal perekonomian masih kuat.

Di sisi lain, klaim jumlah pengangguran juga di bawah ekspektasi pasar. Data tersebut memperkuat ekspektasi The Fed masih punya ruang menaikkan bunga seiring perekonomian dan pasar tenaga kerja yang masih solid.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said