BI Tahan Suku Bunga Acuan di Tengah Masalah SVB dan Credit Suisse

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan akan terus memperkuat stabilitas rupiah untuk memitigasi ketidakpastian global, termasuk dampak rambatan penutupan bank di AS terhadap pasar keuangan domestik dan rupiah.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
16/3/2023, 14.32 WIB

Namun demikian, regulator keuangan bank akan memastikan kondisi Credit Suisse baik-baik saja dan siap menggelontorkan likuiditas. Tawaran ini langsung diambil Credit Suisse yang bersiap menarik pinjaman dari bank sentral hingga 50 miliar franc atau Rp 828 triliun untuk meyakinkan investor dan nasabah. 

Meski tekanan di pasar keuangan global meningkat, Perry masih meyakini pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya, yakni mencapai 2,6%. Ini seiring dampak positif pembukaan ekonomi Cina dan mulai menurunnya disrupsi suplai global. 

"Pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa akan lebih baik dari proyeksi sebelumnya, diikuti risiko resesi yang menurun. Perbaikan prospek global diperkirakan akan menaikkan harga komoditas nonenergi," ujarnya. 

Seiring kondisi ekonomi global yang membaik, BI melihat prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini juga lebih cerah. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di batas atas perkiraan 4,5% hingga 5,3%. 

Di sisi lain, inflasi juga terkendali pada Februari 2023 meski sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,75% secara tahunan. Namun demikian, inflasi inti terlihat melambat  pada bulan lalu menjadi 3,09% secara tahunan. BI pun memperkirakan onflasi inti akan tetap terkendali pada kisaran 3%. Inflasi hargankonsumen juga akan kembali berada di kisaran 3% setelah September 2023 seiring berakhirnya dampak penyesuaian harga BBM. 

BI juga memastikan pergerakan rupiah tetap stabil di tengah gejolak ekonomi global. Adapun nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini telah melemah 1,24%. "BI  akan terus memperkuat  stabilitas rupiah untuk memitigasi ketidakpastian global, termasuk dampak rampatan penutupan bank di AS terhadap pasar keuangan domestik dan rupiah," kata dia. 

Halaman: