Joe Biden Peringatkan Amerika Terancam Resesi Jika Gagal Bayar Utang

ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Penulis: Happy Fajrian
11/5/2023, 07.51 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekan anggota parlemen dari Partai Republik untuk bergerak cepat menaikkan plafon utang negara sebesar US$ 31,4 triliun untuk menghindari gagal bayar utang yang berpotensi melemparkan ekonomi AS ke dalam resesi.

“Kita harus berjuang. Kita akan memenangkan pertarungan ini,” kata Biden pada suatu acara di Westchester Community College di Valhalla, New York, Rabu (10/5), dikutip dari Reuters.

Departemen Keuangan mengatakan pemerintah tidak akan dapat membayar seluruh tagihannya dan kehabisan uang paling cepat pada 1 Juni 2023 jika plafon utang tidak segera dinaikkan.

Partai Republik bersumpah untuk mendukung peningkatan plafon utang hanya jika Biden setuju untuk melakukan pengurangan retroaktif dalam pengeluaran pemerintah. Biden ingin plafon utang dicabut tanpa pemotongan pengeluaran, tetapi mengatakan dia ingin menegosiasikan anggaran berikutnya.

Biden memperingatkan bahwa ekonomi pasca-pandemi akan dihancurkan oleh gagal bayar utang pemerintah, dan dia membuat daftar program yang akan dipangkas jika Partai Republik mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti pencegahan bunuh diri untuk para veteran.

“Ini bukan waktunya untuk mempertaruhkan semua ini, untuk mengancam resesi, untuk merusak posisi Amerika di dunia. Ancaman Republik berbahaya dan tidak masuk akal,” katanya.

Biden juga mengatakan industri bahan bakar fosil ingin pemerintah menghapus kredit pajak bagi individu dan bisnis untuk memasang perangkat hemat energi. “Inilah kebenaran sebenarnya, perusahaan minyak besar tidak menginginkannya, dan Partai Republik mendukung mereka,” katanya.

Biden berbicara sehari setelah dia bertemu dengan anggota parlemen Republik dan Demokrat terkemuka untuk pertama kalinya dalam tiga bulan untuk mencoba bergerak maju pada plafon utang dan menghindari gagal utang pemerintah AS.

Gedung Putih menjuluki proposal pemotongan anggaran Partai Republik sebagai tindakan "Default on America". Pembantu Gedung Putih bertemu dengan staf pemimpin kongres di Washington setiap hari sebelum Biden dan para pemimpin bertemu lagi pada hari Jumat.