Badan Pusat Statistik mencatat, indeks harga konsumen atau IHK mengalami deflasi sebesar 0,02% secara bulanan pada Agustus 2023. Deflasi pada bulan lalu disumbangkan oleh penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskkan, inflasi secara tahunan atau dibandingkan Agustus 2022 tercatat sebesar 3,27%, sedangkan secara tahunan atau sepanjang tahun ini mencapai 1,43%. "Jika dilihan secara series, deflasi secara bulanan juga terjadi pada Agustus 2022 sebesar 0,21%," ujar Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/9).
Ia menjelaskan, deflasi pada bulan lalu terutama disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,25% dan andil sebesar 0,07%. Deflasi juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27% dengan andil 0,01%, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tanga dengan deflasi 0,05% dan andil 0,01%.
“Komoditas yang menyumbang deflasi terbesar secara bulanan, di antaranya daging ayam ras dengan andil deflasi 0,07%, bawangan merah 0o05 %, telur ayam 0,02%, ada juga komoditas lain dengan andil deflasi o,01%," kata Pudji.
Sementara kelompok pengeluaran lainnya, menurut Pudji, mencatatkan inflasi secara bulanan pada bulan lalu. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan sebesar 0,86% dengan andil 0,05%.
Adapun berdasarkan pengeluarannya, catatan Pudji menunjukkan bahwa deflasi pada bulan lalu, terutama disumbangkan oleh kelompok harga yang bergejolak dengan deflasi 0,51% dan andil 0,09%. Kelompok harga yang diatur pemerintah juga menyumbangkan deflasi 0,02% dengan andil 0,01%. Sementara kelompok inti mencatatkan inflasi 0,13% dengan andil 0,08%.
Ia juga mencatat, terdapat 46 kota yang mengalami deflasi dari 100 kota yang disurvei, sedangkan sisanya sebanyak 44 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam terjadi di Waingapu, NTT sebesar 1,2%, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,55%.
Pudji mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga pada bulan lalu. Pertama, curah hujan yang masih rendah berdasarkan laporan BMKG berpengaruh terhadap ketersediaan pangan dan tingkat harga konsumen. Kedua, pemerintah kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax Turbo, Pertamax Dexlite, dan Pertamax Dex. Pemerintah juga melakukan penyesuaian harga LPG nonsubsidi di tingkat LPG non-PSO ditingkat agem.
"Ketiga, juga ada pengaruh panen raya bawang merah," ujarnya.