Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan fenomena el nino akan bertahan hingga awal 2024. Hal ini mengacu pada informasi prakiraan yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan sejumlah lembaga pusat iklim dunia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan el nino masih bertahan di level moderat pada oktober 2023. El nino diperkirakan terus bertahan pada level moderat hingga Februari 2024 dengan tren terus menurun sejak Oktober 2023.
“Pada jajaran peta yang membandingkan curah hujan tahun ini dan tahun lalu pada periode Mei-Oktober 2023, terlihat warna coklat pada peta menggambarkan curah hujan yang rendah sejak Juni 2023,” kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (1/11).
Secara global, Pudji mengatakan inflasi diperkirakan meningkat pada 2023 hingga 2024 mendatang, sejalan dengan tren kenaikan harga beberapa komoditas di pasar global.
“Harga komoditas di pasar internasional minyak mentah rebound sejak Juli, emas naik sejak akhir 2022 dan beras meningkat tajam Juli 2022 akibat dampak el nino,” kata Pudji.
Sebagai informasi, BPS mencatat indeks harga konsumen pada Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,17% atau lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya, yakni 0,19%.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah transportasi, yakni sebesar 0,55% dengan andil inflasi 0,07%
"Dari sisi komoditas, penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah beras dengan andil inflasi 0,06%, bensin 0,04%, cabe rawit 0,03%, dan tarif angkutan udara 0,02%," ujar Pudji dalam Konferensi Pers Inflasi Oktober 2023, Rabu (1/11).
Selain itu, komoditas lain memberi andil inflasi 0,01%, di antaranya ialah cabe merah, emas perhiasan, tarif air minum PAM, dan sayuran hijau. Berdasarkan laporan BPS, fnflasi secara tahunan tercatat 2,56%, lebih tinggi dari sebelumnya 2,28%. Sedangkan inflasi sepanjang tahun ini berada di level 1,8%.