Bulog Dapat Insentif Bebas Bea Masuk Beras Rp 450 per Kg

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Buruh angkut melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
Penulis: Lavinda
7/11/2023, 14.09 WIB

Pemerintah memberikan insentif pembebasan bea masuk beras kepada Perum Bulog. Nantinya, bea masuk akan ditanggung pemerintah dan diberikan melalui Kementerian Keuangan.

"Pembebasan bea masuk spesifik Rp450 per kilogram kami akan lakukan insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dikutip Antara, Selasa (7/11).

Airlangga menjelaskan cadangan beras di gudang Bulog per 2 November 2023 tercatat sebanyak 1,44 juta ton. Untuk penambahan pengadaan beras, kata Airlangga, Bulog membutuhkan tambahan anggaran.

Tambahan anggaran tahap pertama sekitar Rp 7,9 triliun, dan tahap kedua Rp 8,4 triliun. Adapula tambahan terkait distribusi dan lainnya sebesar Rp 2,8 triliun. Jadi, totalnya Rp 19,1 triliun.

Maka itu, kata Airlangga, Kementerian Keuangan perlu mempercepat pembayaran tagihan Bulog.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan cadangan beras di gudang Bulog segera bertambah 600 ribu ton menjadi sekitar 2 juta ton. Tambahan itu merupakan bagian dari pengadaan impor.

Zulhas, sapaan akrab Mendag, mengatakan pemerintah juga memperpanjang masa penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 10 Kilogram hingga Juni 2024, dari rencana sebelumnya yang hanya November 2023.

"Harusnya bantuan sosial beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember. Kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024, Maret, April, Mei, Juni," katanya.

Zulhas mengatakan salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras agar memperkuat intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga beras, yang belum menurun setelah mengalami peningkatan drastis pada beberapa waktu lalu.

Reporter: Antara