Jadi Negara Maju di 2045, Sri Mulyani Dorong Investasi Pembangunan SDM

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun.
24/11/2023, 13.30 WIB

Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Untuk mencapai mimpi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya investasi negara pada pengembangan sumber daya manusia atau SDM. 

"Karena kita semua tahu, Indonesia tidak akan masuk menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi kalau kita tidak invest in human capital," ujar Sri Mulyani dalam acara bertajuk Indonesia Millennial and Gen-Z Summit di Jakarta, Jumat (24/11).

Maka dari itu, kata Sri Mulyani, Indonesia memiliki dana abadi yang kini sudah mencapai Rp 139,11 triliun untuk membiayai pendidikan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“LPDP itu ada jendela-jendelanya, ada dana pendidikan, ada dana kebudayaan, ada dana untuk penelitian, ada dana untuk perguruan tinggi,” ujarnya.

Bendahara negara tersebut juga meminta untuk para generasi muda, seperti milenial dan generasi Z untuk tidak duduk-duduk saja dan menunggu negara memberikan sesuatu untuk mereka. Ia meminta untuk para generasi muda untuk tetap memperjuangkan kesuksesan diri masing-masing.

“Maka saya akan mengatakan kepada teman-teman generasi Z ini, Anda semuanya adalah generasi yang diisi berbagai kesempatan serta tantangan. Oleh karena itu, kita salah satunya adalah membentuk dengan dana abadi pendidikan,” ujar Sri Mulyani.

Sebagai informasi, pemerintah telah mencairkan dana sebesar Rp 15 triliun untuk pembiayaan kuliah di dalam maupun luar negeri melalui LPDP. Total dana abadi atau endowment fund yang dikelola LPDP hingga akhir tahun ini sebanyak Rp 139,11 triliun.

Dana yang dicairkan tersebut ditujukan untuk membiayai kuliah sebanyak 10.159 mahasiswa. Terdiri dari 6.633 mahasiswa yang kuliah di dalam negeri dan 3.526 mahasiswa yang kuliah di luar negeri.

Sri Mulyani pun bercerita mengenai penerima beasiswa LPDP telah mengukir berbagai prestasi. "Banyak dari para siswa LPDP ini yang telah mengukir berbagai prestasi termasuk Benazir Syahri yang sekarang berkarir di Sekretariat ASEAN," ujar Sri Mulyani.

Selain untuk membiayai kuliah berbagai mahasiswa itu, dana LPDP ini juga diberikan untuk penerima beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebanyak 75.902 orang serta Kementerian Agama (Kemenag) 27.575 orang.

Reporter: Zahwa Madjid