BI Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,5% di 2024, Ditopang Pemilu dan IKN

Katadata
Ilustrasi surat suara Pemilu 2024
6/2/2024, 14.43 WIB

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh Pemilu 2024 dan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Asisten Gubernur Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, permintaan domestik juga akan berlanjutnya sehingga mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi dan ekonomi di tanah air.

Meski demikian, kinerja ekspor diperkirakan belum kuat sebagai dampak perlambatan ekonomi global dan harga komoditas yang menurun. BI pun telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik,” ujar Erwin dalam keterangan resmi dikutip Selasa (6/2).

Bank Indonesia juga melihat hampir seluruh komponen mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2023 sebesar 5,04% yoy. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 4,94% yoy.

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,47%

Seperti konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47% yoy seiring dengan kenaikan mobilitas terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang meningkat.

Diikuti Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh tinggi sebesar 18,11% yoy didorong peningkatan aktivitas persiapan pemilu. Konsumsi pemerintah juga meningkat dengan tumbuh sebesar 2,81% yoy didorong oleh belanja barang dan belanja pegawai.

Dia menyampaikan, investasi juga tumbuh sebesar 5,02% yoy terutama ditopang oleh investasi bangunan. Hal ini seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan aktivitas penanaman modal.

“Ekspor tumbuh 1,64% yoy ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif di tengah penurunan harga komoditas ekspor unggulan, serta membaiknya ekspor jasa seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi meningkat yang tercermin dari sisi Lapangan Usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang tinggi pada sektor transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta perdagangan besar dan eceran.

“Lapangan usaha industri pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring kuatnya permintaan domestik dan global,” ujar Erwin.

Reporter: Zahwa Madjid