Bank Sentral di Asia Pasifik Belum Siap Turunkan Suku Bunga, Kenapa?

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
27/3/2024, 14.16 WIB

Sebagian besar bank sentral di Asia Pasifik belum memberi sinyal untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan karena sejumlah bank sentral masih menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan riset S&P Global Ratings, sebagian besar bank sentral ingin menghindari potensi arus modal keluar dan gejolak mata uang dengan menurunkan suku bunga secara signifikan menjelang putusan bank sentral AS.

Kebijakan suku bunga riil yang tinggi akan menghambat permintaan dan karena kemungkinan besar akan memperkuat alasan penurunan suku bunga. Tercatat suku bunga kebijakan riil di sejumlah negara berada di atas 3% seperti di Indonesia, Filipina, dan Thailand.

“Kami memperkirakan beberapa bank sentral di Asia-Pasifik akan mulai menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan meskipun The Fed menunda penurunan suku bunga pertamanya,” dalam riset S&P Global dikutip Rabu (27/3).

Dengan kondisi tersebut, S&P Global Ratings memperkirakan penurunan suku bunga hingga 75 bps akan terjadi di India, Indonesia, Selandia Baru, dan Filipina pada tahun ini.

“Sejalan dengan proyeksi kami terhadap kebijakan suku bunga AS, kami memperkirakan pergerakan ini akan terjadi pada paruh kedua tahun ini,” ujarnya.

Proyeksi Suku Bunga di India, Australia dan Jepang

Dalam riset itu menyebutkan, bahwa India sedangkan menghadapi peningkatan inflasi dan defisit fiskal. Sehingga, keputusan suku bunga The Fed akan menjadi landasan bagi Bank of India untuk mulai menurunkan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid