Para investor makin ragu atas peluang penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Hal ini tercermin penurunan ekspetasi pelaku pasar atas peluang penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini. 

Berdasarkan data London Stock Exchange Group (LSEG), ekspetasi penurunan suku bunga The Fed makin menurun seiring kuatnya ekonomi AS pada awal tahun 2024. Data Fed funds futures contracts juga menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga sekitar 60 basis poin pada tahun, dibandingkan 150 basis poin yang diperkirakan pada awal 2024.

Fed funds futures contracts merupakan instrumen keuangan yang memberikan padangan kepada pelaku pasar untuk mengantisipasi kebijakan The Fed di masa depan. Kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa ini mewakili ekspetasi pasar terhadap federal funds effective rate (FFER).

Tak berbeda, data bursa berjangka Chicago Mercantile Exchange (CME) Group juga menunjukkan prospek penurunan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin pada bulan Juni adalah sebesar 49%, namun turun dari 57% pada Minggu lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa peluang dan ekspetasi penurunan suku bunga The Fed telah berubah dengan cepat selama beberapa bulan terakhir. Berdasarkan laporan Reuters, para investor masih ragu The Fed akan menurunkan suku bunga tanpa memicu peningkatan inflasi seiring dengan kuatnya ekonomi AS.

"The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun ini," tulis Reuters, dikutip Selasa (9/4).

Akibat penurunan ekspektasi ini, imbal hasil obligasi AS bergerak lebih tinggi. Imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun justru bergerak terbalik dengan harga obligasi, mencapai level tertinggi sejak November pada Senin (8/4).

Pasar Tenaga Kerja AS Masih Solid

Berdasarkan data Jumat (5/4), pasar tenaga kerja AS masih solid. Hal ini seiring dengan laporan pasar tenaga kerja AS yang mencerminkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan.

The Fed menegaskan bahwa mereka akan mempertimbangkan penyesuaikan suku bunga dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi AS, termasuk data tenaga kerja dan lonjakan inflasi di AS.

Pada Januari lalu, The Fed mengumumkan, bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada kisaran 5,25%-5,5% sampai saat ini. Mereka masih yakin, lonjakan inflasi masih sesuai proyeksi The Fed pada level 2%.

Dengan kondisi ini, investor akan mencermati data inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2024 yang dirilis Rabu (10/4). Mereka akan melihat lebih lanjut terkait kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.

Reporter: Zahwa Madjid