Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa anggaran untuk program makan bergizi gratis telah ditetapkan. Berdasarkan APBN 2025, anggaran tersebut sebesar Rp15 ribu per anak.
“Tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah,” kata Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11).
Meski begitu, Dadan menjelaskan anggaran tersebut tetap diimplementasikan sesuai daerah pelaksanaan. Dengan begitu ada kemungkinan di suatu daerah bisa tidak mencapai Rp 15 ribu.
Berkaitan dengan menu, Dadan memastikan ahli gizi akan menentukan untuk program makan bergizi gratis.
“Menunya nanti merupakan tanggung jawab ahli gizi di setiap satuan pelayanan,” ujar Dadan.
Selain itu, Dadan memastikan tidak ada menu pengganti susu sebagai pemenuhan protein, Ia menegaskan di setiap program makan bergizi gratis tetap memasukan pelengkap susu.
Anggaran yang akan Digunakan Rp 51,5 Triliun
Pemerintah berencana akan menggunakan anggaran hingga Rp 51,5 triliun untuk program makan bergizi gratis pada 2025. Saat ini total anggaran yang sudah disiapkan untuk program Presiden Prabowo Subianto itu mencapai Rp 71 triliun.
Hal tersebut terlihat berdasarkan bahan paparan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy di acara CORE Economic Outlook 2025 pada Sabtu (23/11).
Dalam paparan tersebut, disebutkan pada periode Januari-Maret pemerintah akan menggelar program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp 3,48 triliun. Lalu pada April-Juni 2025, makan bergizi gratis akan menyasar siswa, santri, dan sebagian ibu menyusui, hamil, serta balita dengan anggaran Rp 6,69 triliun.
Selanjutnya pada Juli-Desember 2025, pemerintah akan menggunakan anggaran Rp 41,3 triliun untuk program tersebut. Dengan begitu pada tahun pertama pemerintahan Prabowo, pemerintah akan menggunakan anggaran sekitar Rp 51,53 triliun untuk program makan bergizi gratis.