Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Konflik Suriah dan Perbaikan Ekonomi AS

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
9/12/2024, 09.44 WIB

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah akan bergerak melemah terhadap dolar AS hari ini, Senin (9/12). Hal itu dipicu dengan membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) hingga konflik di Suriah yang menyebabkan kekhawatiran.

Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan beragam data dan event yang terjadi di akhir pekan kemarin,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, kepada Katadata.co.id, Senin (9/12).

Ariston menjelaskan, data non farm payrolls AS pada November 2024 menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi yaitu 227 ribu. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen AS pada Desember 2024 juga menunjukkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya, yaitu 74 versus 71.8.

Non-Farm Payroll (NFP) adalah data yang menunjukkan jumlah pekerjaan yang diperoleh di Amerika Serikat pada bulan sebelumnya, tidak termasuk sektor pertanian, rumah tangga, pemerintahan, dan lembaga-lembaga nonprofit.

“Ini menunjukkan ekonomi Amerika Serikat yang membaik,” ujar Ariston.

Selain itu, beberapa petinggi The Fed yang berbicara pada akhir pekan kemarin mengomentari peluang adanya perlambatan laju penurunan suku bunga acuannya. Di sisi lain,  konflik yang memanas di Timur Tengah dengan jatuhnya Ibu kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa eskalasi akan berlanjut.

“Peluang pelemahan rupiah ke arah Rp 15.880 per dolar AS hingga Rp 15.900 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.820 per dolar AS hari ini,” kata Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.12 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 15.850 per dolar AS. Level ini meningkat 5 poin atau 0,03% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga memperkirakan pelemahan rupiah akan terjadi hari ini. “ Rupiah pada diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan,” kata Lukman.

Lukman menambahkan, investor saat ini juga menantikan data indeks kepercayaan Indonesia pada November 2024. Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak pada level Rp 15.800 per dolar AS hingga Rp 15.900 per dolar AS.

Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana, memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak pada level Rp 15.720 per dolar AS hingga Rp 15.920 per dolar AS.

Fikri mengatakan ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. “Sekarang ada peningkatan ekspektasi penurunan Fed Rate 25 basis poin pada pekan depan, dan kemungkinan rilis indeks kepercayaan konsumen domestik yang lebih baik di hari ini,” kata Fikri. 

Reporter: Rahayu Subekti