Rupiah Berpotensi Melemah Hari Ini, Inflasi AS Diperkirakan Naik

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
11/12/2024, 09.31 WIB

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengungkapkan pelemahan rupiah dipicu kondisi ekonomi dan menjelang data inflasi Amerika Serikat (AS). 

“Investor juga mengantispasi data inflasi AS malam ini yang diperkirakan akan naik dari 2.6% ke 2.7% secara tahunan,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (11/12).

Selain itu, Lukman mengatakan, survei saat ini juga menunjukan sentimen bisnis AS yang membaik. Lukman memperkirakan rupiah pada akan bergerak pada level Rp 15.850 per dolar AS hingga Rp 15.950 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 15.870 per dolar AS. Level ini meningkat empat poin atau 0,03% dari penutupan sebelumnya. 

Sementara itu pengamat pasar uang, Ariston Tjendta, mengatakan indeks dolar AS bergerak lebih tinggi pada pagi ini dibandingkan pagi sebelumnya di level 106.35. Ketegangan geopolitik masih menahan dolar AS pada level tinggi. 

“Ini yang menahan rupiah untuk menguat lebih dalam,” ujar Ariston. 

Di sisi lain, Ariston mengatakan, pelaku pasar masih menunggu realisasi kebijakan pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS pada Desember 2024. Pasar memproyeksikan The Fed akan melakukan pemangkasan lagi sebesar 25 basis poin. Ekspektasi ini juga yang menahan pelemahan rupiah.

“Jadi kemungkinan rupiah masih bisa tertahan di bawah Rp 15.900 per dolar AS hari ini dengan potensi penguatan ke arah Rp 16.830 per dolar AS,” kata Ariston. 

Reporter: Rahayu Subekti