Airlangga Usulkan Magang Berbayar Bagi Lulusan Sarjana, Kadin Siap Dukung

Katadata/Fauza Syahputra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menyampaikan paparan saat konferensi pers stabilitas pasar modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Airlangga menyampaikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih solid pada kuartal kedua 2025 dengan tumbuh sebesar 5,12% year-on-year (yoy), sementara pertumbuhan sepanjang semester pertama 2025 mencapai 4,99%.
4/9/2025, 18.11 WIB

Pemerintah tengah mendorong dunia usaha untuk membuka program magang khusus bagi lulusan perguruan tinggi. Berbeda dengan praktik kerja lapangan saat kuliah, program ini ditujukan bagi lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan wajib diberikan upah.

“Tadi saya usulkan agar para pengusaha bisa membuka untuk magang para lulusan perguruan tinggi yang sebentar lagi akan masuk ke lapangan kerja,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Luncheon and Discussion di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (4/9).

Airlangga menjelaskan, program ini diharapkan dapat membantu menyerap sebagian angkatan kerja baru. Usulan tersebut juga sudah ia sampaikan kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

“Saya meminta Kadin untuk mengkoordinasikan pelaksanaannya. Bagi mereka yang belum langsung diterima kerja, bisa mengikuti program magang ini terlebih dahulu,” ujarnya.

Airlangga menegaskan, peserta magang harus mendapatkan kompensasi yang layak. “Tolong tetap dibayar honornya, jangan gratis. Ini bukan kuliah kerja nyata, tapi magang profesional. Mereka sudah sarjana, jadi harus diberikan upah,” katanya.

Ia menambahkan, jika pelaku usaha setuju, maka usulan ini akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, sebagian besar pengusaha juga sudah menyatakan kesediaannya. “Jadi saya harap ini bisa segera ditindaklanjuti,” ucapnya.

Respons Kadin

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyambut baik usulan pemerintah tersebut. Meski begitu, ia menegaskan masih perlu pembahasan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya.

“Itu tadi baru pertama kali disampaikan oleh Pak Menko. Intinya tinggal dibicarakan lebih detail. Pada akhirnya, yang penting adalah produktivitas,” kata Anindya.

Ia juga menambahkan, program magang ini harus memberikan nilai tambah, baik bagi peserta maupun perusahaan. Dunia usaha terbuka dalam memberikan kompensasi kepada peserta magang.

Tantangan Pengangguran

Usulan program ini muncul di tengah masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang.

Angka ini naik sekitar 83 ribu orang atau 1,11% dibandingkan Februari 2024. Meski jumlah pengangguran bertambah, tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun tipis dari 4,82% menjadi 4,76%.

Dalam satu tahun terakhir, jumlah angkatan kerja bertambah 3,67 juta orang, sehingga total angkatan kerja per Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut, baru 145,77 juta orang tercatat bekerja, sementara sisanya masih menganggur.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti