Rupiah Melemah Dekati 16.700 per Dolar AS Jelang Pengumuman Suku Bunga BI
Nilai tukar rupiah melemah mendekati 16.700 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (17/12). Namun, kurs rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS didukung oleh faktor global dan prospek kebijakan BI pada siang ini.
“Rupiah diperkirakan masih berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS setelah data pekerjaan yang mengecewakan,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (17/12).
Lukman mengatakan, investor juga masih mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada hari ini. Ia memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunganya namun masih ada sinyal pemangkasan suku bunga ke depan.
“Rupiah akan berada di level 16.600 per dolar AS hingga 16.700 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka di level Rp 16.666 per dolar AS, menguat 25 dibandingkan penutupan kemarin. Namun, rupiah bergerak melemah ke level 16.695 hingga pukul 10.23 WIB.
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan hal yang sama. “Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.650 per dolar AS hingga Rp 16.690 per dolar AS,” ujar Ibrahim.
Ibrahim menyatakan pasar juga akan tertuju oleh data inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Kamis pekan ini waktu setempat. Data ini ditambah dengan pasar tenaga kerja AS penting bagi The Fed untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
“Kekuatan pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua pertimbangan terbesar The Fed untuk mengubah kebijakan, dengan bank sentral telah menegaskan kembali pendiriannya yang berbasis data dalam seminggu terakhir,” kata Ibrahim.