Penghargaan untuk Dua Begawan: Boediono dan Subroto

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penulis: Ajeng Dinar Ulfiana
28/11/2018, 19.44 WIB

Perekonomian Indonesia masih diwarnai berbagai ketidakpastian. Dari dalam negeri, rupiah bergejolak dan defisit transaksi berjalan cukup menganga. Kondisi di luar tak kurang mengkhawatirkan. Tensi Amerika Serikat-Tiongkok tetap tinggi dengan perang dagang, bank sentral Amerika The Fed terus berencana mengerek suku bunga acuan, dan ekonomi global terlihat melemah.

Bukan hanya kali ini Indonesia menghadapai situasi tersebut. Setidaknya ada krisis moneter 1998 yang berujung pada tumbangnya Orde Baru dan krisis keuangan 20018 yang merontokkan banyak lembaga keuangan dunia. Jauh ke belakang ada kejatuhan harga minyak pada pertengahan 1980-an.

(Baca juga: Komite Stabilitas Sistem Keuangan Akan Kendalikan Perang Bunga Bank).

Boediono dan Subroto melalui masa-masa tersebut dan banyak yang menilai berperan cukup besar membawa bangsa ini melewatinya. Boediono, pria kelahiran Blitar pada 1943, malang-melintang dalam dunia ekonomi dengan berkecimpung di sejumlah instansi keuangan dan moneter. Di Bank Indonesia, karier puncaknya menjadi gubernur. Di eksekutif, profesor ekonomi ini pernah mejabat Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian. Puncaknya, ia wakil presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Subroto, pria kelahiran Surakarta pada 1923, salah satu kiblat di dunia energi. Di era pemerintahan Soeharto, dia sempat menjabat Menteri Pertambangan dan Energi. Di kancah internasional, Subroto sempat dipercaya menjadi Presiden Konferensi lalu Sekretaris Jenderal Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dengan kiprah kedua “begawan” ini, Katadata menganugerahi mereka “Lifetime Achievement Award”. Prosesi tersebut dilakukan pada Rabu (28/11) di Djakarta Theater, Jakarta. Bersamaan dengan itu, Katadata meluncurkan “Mengejar Fajar”, buku yang mengupas upaya di balik penyelamatan Bank Century.

(Baca: “Mengejar Fajar”: Mengupas Upaya Penyelamatan Bank Century)

Pada kesempatan yang sama dilaksanakan “Katadata Forum” dengan tema Winning in a Turbulent Economy. Hadir sejumlah pembicara, antara lain Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Destry Damayanti, Peneliti Ekonomi Senior Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero, dan Kepala Danareksa Research Institute serta Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution.