Perekonomian Indonesia masih diwarnai berbagai ketidakpastian. Dari dalam negeri, rupiah bergejolak dan defisit transaksi berjalan cukup menganga. Kondisi di luar tak kurang mengkhawatirkan. Tensi Amerika Serikat-Tiongkok tetap tinggi dengan perang dagang, bank sentral Amerika The Fed terus berencana mengerek suku bunga acuan, dan ekonomi global terlihat melemah.
Bukan hanya kali ini Indonesia menghadapai situasi tersebut. Setidaknya ada krisis moneter 1998 yang berujung pada tumbangnya Orde Baru dan krisis keuangan 20018 yang merontokkan banyak lembaga keuangan dunia. Jauh ke belakang ada kejatuhan harga minyak pada pertengahan 1980-an.
(Baca juga: Komite Stabilitas Sistem Keuangan Akan Kendalikan Perang Bunga Bank).
Boediono dan Subroto melalui masa-masa tersebut dan banyak yang menilai berperan cukup besar membawa bangsa ini melewatinya. Boediono, pria kelahiran Blitar pada 1943, malang-melintang dalam dunia ekonomi dengan berkecimpung di sejumlah instansi keuangan dan moneter. Di Bank Indonesia, karier puncaknya menjadi gubernur. Di eksekutif, profesor ekonomi ini pernah mejabat Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Perekonomian. Puncaknya, ia wakil presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Subroto, pria kelahiran Surakarta pada 1923, salah satu kiblat di dunia energi. Di era pemerintahan Soeharto, dia sempat menjabat Menteri Pertambangan dan Energi. Di kancah internasional, Subroto sempat dipercaya menjadi Presiden Konferensi lalu Sekretaris Jenderal Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Dengan kiprah kedua “begawan” ini, Katadata menganugerahi mereka “Lifetime Achievement Award”. Prosesi tersebut dilakukan pada Rabu (28/11) di Djakarta Theater, Jakarta. Bersamaan dengan itu, Katadata meluncurkan “Mengejar Fajar”, buku yang mengupas upaya di balik penyelamatan Bank Century.
(Baca: “Mengejar Fajar”: Mengupas Upaya Penyelamatan Bank Century)
Pada kesempatan yang sama dilaksanakan “Katadata Forum” dengan tema Winning in a Turbulent Economy. Hadir sejumlah pembicara, antara lain Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Destry Damayanti, Peneliti Ekonomi Senior Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero, dan Kepala Danareksa Research Institute serta Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec (kiri) dan Pendiri Bimasena, Prof. Dr. Subroto berbincang di sela acara Katadata Forum “Winning in a Turbulent Economy” di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra, memberikan sambutan pada KATADATA Forum “Winning in a Turbulent Economy” di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra, memberikan penghargaan Life Time Achievement kepada Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec, di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
(ki-ka) Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra, Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec, Chief Content Officer Katadata, Heri Susanto, Pendiri Bimasena, Prof. Dr. Subroto dan Chief Operating Officer Katadata, Ade Wahyudi berfoto bersama usai penyerahan penghargaan Life Time Achievement di Jakarta, Rabu, (28/11/2018).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pendiri Bimasena, Prof. Dr. Subroto di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec, di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra, menandatangani Giant Book, 'Mengejar Fajar' bersama Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec, di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra, menyerahkan simbolis buku 'Mengejar Fajar' kepada Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec, di Jakarta, Rabu, (28/11/2018)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Momentum Katadata Forum kali ini memberikan pemberian penghargaan Life Time Achievement, kepada, Wakil Presiden 2004 – 2009, Prof. Dr. Boediono, M.Ec dan Pendiri Bimasena, Prof. Dr. Subroto.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Peluncuran buku Mengejar Fajar menyajikan berbagai cerita dan fakta di balik penyelamatan bank bobrok tersebut (Bank Century). Bahan utamanya berpijak pada ratusan dokumen otentik, video, dan rekaman pembicaraan di sejumlah rapat. Juga ada kesaksian para sumber kunci.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana panelis Katadata Forum dengan tema “Winning in a Turbulent Economy” di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kebijakan penyelamatan Bank Century untuk antisipasi potensi krisis ekonomi 2008 menyisakan konsekuensi politik yang panjang bagi para pengambil kebijakan ketika itu, termasuk Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Panelis Katadata Forum dengan tema “Winning in a Turbulent Economy” ,membahas bagaimana kesiapan pemerintah dan lembaga lainnya dalam mengelola ketidakpastian, dan melihat peluang investasi dalam situasi dan kondisi ekonomi saat ini.