Tanggapan Dunia Usaha
Nadi pariwisata Bali kini mulai kembali berdenyut. Di Tanah Lot misalnya, ratusan wisatawan lokal tercatat berkunjung setiap hari. Begitu juga hotel-hotel di kawasan elit Nusa Dua mulai berpenghuni.
Ketua umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan momentum pembukaan Bali adalah dimulainya kampanye wisata sehat. Kampanye ini kemudian akan digulirkan ke seluruh wilayah di Indonesia.
Ia menjelaskan, kampanye ini bukan untuk mengajak masyarakat untuk mulai bepergian secara masif, tetapi untuk berwisata sesuai protokol kesehatan. “Tren yang mulai naik ini adalah kampanye dan merupakan paket menarik untuk ditawarkan kepada masyarakat," ujarnya.
Kampanye untuk menjamin kesehatan dan sanitasi tidak hanya akan digeber penyedia jasa akmodasi, juga oleh pengusaha transportasi. "Kami akan membuat program yang lebih konkret untuk menarik masyarakat agar kembali percaya pada keamanan transportasi udara atau penerbangan," kata Ketua INACA Denon Wiraatmadja.
Berbagai upaya itu nampaknya mulai membuahkan hasil. Transaksi penjualan online ticket agent (OTA) mulai mengalir. Tentu ini merupakan kabar baik mengingat kedua perusahaan dibuat kewalahan oleh permintaan refund pada awal pandemi.
Di Traveloka dan Tiket.com, misalnya, ada berbagai promo yang menawarkan paket liburan di hotel atau staycation dengan diskon hingga 50%. Aneka potongan harga juga berlaku untuk pembelian tiket tempat Wisata. Begitu juga diskon tiket penerbangan ke beberapa tujuan, termasuk Bali.
Proyeksi Positif
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali memproyeksikan kondisi ekonomi di Pulau Dewata triwulan ketiga 2020 membaik seiring strategi pemulihan tatanan ekonomi. Penerapan normal baru sektor pariwisata mengedepankan aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan.
Indikatornya, jumlah kedatangan penumpang domestik di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat sebesar 35.934 orang pada Juli 2020, atau tumbuh 468,94% dibanding Juni. Padahal, saat itu baru beberapa kabupaten yang membuka obyek wisata unggulannya secara terbatas.
Optimisme pemulihan ini juga terkonfirmasi dari data Google Trends yang mencerminkan bahwa minat wisatawan ke Bali masih besar. “Pencarian travel di Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia maupun destinasi wisata lainnya di kawasan Asia," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, di Denpasar.
Upaya pemulihan pariwisata Bali juga mendapat sokongan pemuh dari pemerintah pusat. Bagaimana tidak, 40% dari total kunjungan turis asing ke Indonesia pada 2019 disumbangkan oleh Bali.
"Kami optimistis kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara ke Indonesia, khususnya ke Bali, akan kembali normal. Bahkan, kami harapkan bisa meningkat dari tahun sebelumnya," kata Sekretaris Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) NW Giri Adnyani.