BUMN Didukung untuk Kuasai Saham Vale Indonesia

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Menteri BUMN Erick Thohir
22/7/2023, 15.04 WIB

Desakan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk untuk diserap oleh badan usaha milik negara (BUMN) mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Hal ini menyusul keterlambatan Vale Indonesia yang baru melakukan investasi di Tanah Air saat nikel menjadi komoditas primadona dalam beberapa tahun terakhir.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan Bisman Bakhtiar mengatakan, perusahaan terlambat meningkatkan investasi nikel meski telah beroperasi puluhan tahun di Indonesia. “Jika dikatakan terlambat dalam memenuhi komitmen dalam kontrak karya, ya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (22/7).

Menurut dia, pemerintah perlu tegas menagih komitmen perusahaan pertambangan. Langkah ini diperlukan agar negara dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan publik. Bisman menganjurkan agar pemerintah segera mengambil alih Vale Indonesia melalui holding BUMN pertambangan, MIND ID.

“Atau jika memungkinkan tidak diperpanjang kontrak dengan Vale dan beralih kelola ke BUMN. Jadi lebih baik BUMN fokus dan serius mempersiapkan diri untuk secara penuh mengelola tambang agar kembali ke Ibu Pertiwi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Vale Indonesia tidak mempercepat investasinya meski telah beroperasi selama puluhan tahun. “Baru sekarang ketika nikel meledak (banyak dibutuhkan),” katanya beberapa waktu lalu.

Erick menyayangkan langkah Vale ini. Sebab, penghilirisasian diperlukan untuk menambah nilai produk ekspor Tanah Air. “Masa hilirisasi ini kita terhambat puluhan tahun, kita mengirim barang mentah ke seluruh dunia. Kapan kita menjadi kaya? Nah, jangan sampai kembali ketika momentum ini besar, baru berlomba-lomba (berinvestasi),” katanya.