Indonesia menghadapi sejumlah tantangan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2020. Dari dalam negeri, kenaikan sejumlah harga dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Apalagi konsumsi rumah tangga selama ini merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar.
Di samping itu, masih defisitnya neraca perdagangan diperkirakan turut menekan pertumbuhan ekonomi. Sementara upaya pemerintah menarik investasi, terutama asing, masih belum optimal.
Sementara dari luar negeri, kekhawatiran peningkatan eskalasi konflik di Timur Tengah pasca-terbunuhnya salah satu pemimpin militer Iran, Qassem Soleimani, bisa berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini lantaran konflik bisa mendorong kenaikan harga minyak dunia. Padahal Indonesia masih tergantung impor minyak untuk memenuhi kebutuhannya.