Pandemi Covid-19 telah menyebabkan aktivitas sosial dan ekonomi terbatas. Termasuk dalam kegiatan berlibur. Masyarakat menunda liburan hingga pandemi berakhir.
(Baca: Memoles Wajah Pariwisata Era Normal Baru)
Menurut survei GlobalWebIndex, sekitar 49 persen masyarakat dunia akan memilih liburan domestik setelah pandemi Covid-19. Sementara itu, mereka yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, baik dalam satu kawasan maupun kawasan lain, tidak lebih dari 15 persen. Meski begitu, ada 28 persen yang tidak memiliki rencana liburan setelah pandemi berakhir.
(Baca: Dilema Warga Jakarta Hadapi Corona, antara Ekonomi atau Kesehatan?)
Masyarakat juga mempertimbangkan beberapa faktor dalam liburannya. Faktor yang paling banyak dipilih adalah rasa aman, sebesar 63 persen. Kemudian, bisa berelaksasi (48 persen) dan harga (31 persen) menjadi pertimbangan berikutnya. Tak lupa, mereka pun memperhatikan fleksibilitas kebijakan pembatalan perjalanan (17 persen).