Kinerja perusahaan minyak dan gas (migas) dunia tertekan sepanjang semester I-2020. Laba sejumlah perusahaan turun drastis, bahkan merugi akibat anjloknya harga minyak dunia dan permintaan yang berkurang selama pandemi.
Dua perusahaan, yakni Saudi Aramco dan PTT masih mencetak laba, masing-masing sebesar US$ 23,7 miliar dan US$ 333,7 juta. Meski begitu, perolehan tersebut lebih rendah daripada semester I-2019.
Perusahaan asal Malaysia, Petronas, pada kuartal I-2020 juga tercatat masih mencetak laba. Namun kinerjanya diperkirakan menurun pada kuartal II seperti yang dialami sejumlah perusahaan migas global lain.
Sementara itu, Pertamina merugi US$ 767,9 juta pada paruh pertama tahun ini. Perusahaan mencatatkan aset senilai US$ 70,2 miliar dan pendapatan sebesar US$ 20,5 miliar pada periode tersebut.
Kerugian juga dialami perusahaan global lain, seperti ExxonMobil (US$ -1,7 miliar), Total SA (US$ -8,3 miliar), dan Shell (US$ -18,2 miliar). Kemudian, BP dengan pendapatan US$ 90,7 miliar pun masih rugi sebesar US$ 21,2 miliar. Nilai tersebut anjlok hingga 546 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.