India memasuki babak baru pandemi Covid-19. Gelombang kedua serangan corona di negara itu jauh lebih parah dari gelombang pertama. Kasus baru dan angka kematian bertambah lebih pesat. (Analisis Data: Mimpi Buruk Gelombang Kedua Covid-19 di India)
Rata-rata penambahan kasus sebesar 340 ribu per hari, sementara jumlah orang meninggal tercatat sebanyak 2,7 ribu orang per hari dalam sepekan terakhir. Total kasus positifnya pun mencapai 18,4 juta kasus hingga 27 April 2021. (Analisis Data: Mengapa Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat?)
Lonjakan kasus di India disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, varian baru virus corona B1617 yang memiliki mutasi ganda dan diduga lebih mudah menular.
Kedua, kerumunan orang tanpa mematuhi protokol kesehatan. Mereka berkumpul untuk mengikuti festival keagamaan Kumbh Mela atau kampanye politik menjelang pemilu di lima negara bagian.
Pemerintah India pun tidak punya persiapan matang untuk menghadapi gelombang kedua ini. Mereka menganggap pandemi berakhir setelah ada penurunan kasus pada Februari 2021. Kemudian, kelemahan dalam penanganan saat gelombang pertama juga tidak diperbaiki. (Infografik: Vaksinasi Massal Memicu Varian Baru Corona?)
Gelombang kedua Covid-19 di India menjadi pelajaran bagi Indonesia. Pemerintah menutup sementara pintu masuk bagi warga negara asing dari India dan terus mengimbau kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Masyarakat dilarang mudik pada Lebaran 2021 untuk mencegah mobilitas dan kerumunan.