Risiko kematian pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan atau komorbid bisa berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki kondisi komorbid. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia pun merilis analisis risiko kematian pasien corona berdasarkan sejumlah kriteria.
Adapun kriteria yang dimaksud antara lain jenis kelamin, jumlah komorbid, usia, dan riwayat komorbid. Mengutip dari Plos One - "A spatial-temporal description of the SARS-CoV-2 infections in Indonesia during the first six month outbreak", pasien laki-laki yang memiliki komorbid 1,4 kali lipat berisiko meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibandingkan pasien perempuan.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah komorbid yang dimiliki, maka semakin tinggi pula risiko kematian bagi pasien Covid-19. Contohnya, individu yang memiliki lebih dari tiga komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi meninggal ketika tertular corona.
Sementara itu, pasien dengan usia tua juga berisiko lebih tinggi meninggal saat terinfeksi Covid-19. Tercatat, pasien corona yang berusia di atas 60 tahun berisiko 19,5 kali lipat terhadap kematian.
Adapun individu dengan penyakit ginjal berisiko 13,7 kali lipat lebih berisiko meninggal saat tertular Covid-19. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi penting karena dapat mencegah risiko kematian hingga 73% ketika individu telah mendapatkan dua dosis vaksin.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan