Shopee tengah menghadapi sejumlah persoalan. Perusahaan e-commerce asal Singapura tersebut dikabarkan sedang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.  

PHK dilakukan terhadap tim ShopeeFood dan ShopeePay di wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa. Namun Shopee memastikan kebijakan tersebut tidak dilakukan di Indonesia. 

Chief Executive Shopee Chris Feng mengatakan, PHK dilakukan karena perusahaan sedang membuat beberapa penyesuaian untuk mengoptimalkan unit usaha selain kedua unit usaha tersebut.

“Mengingat ketidakpastian yang meningkat dalam ekonomi yang lebih luas, kami percaya bahwa bijaksana untuk membuat penyesuaian yang sulit, tetapi penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan sumber daya kami,” ujar Feng dikutip dari The Strait Times, Selasa 14 Juni 2022.

Para karyawan yang terkena PHK tersebut pun dikabarkan melalui surat elektronik oleh Shopee. Meski demikian, perusahaan tak merinci seberapa banyak jumlah karyawan yang terkena PHK.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja memastikan bahwa karyawan di Indonesia tak terdampak oleh kebijakan PHK tersebut.

Handhika mengatakan, Shopee di Indonesia kini telah memiliki lebih dari 20 ribu karyawan di berbagai lini bisnis hingga Juni 2022. Lebih dari 50% di antaranya bergabung sejak pandemi Covid-19. 

“Kami akan terus merekrut talenta-talenta terbaik untuk mengembangkan tim,” ujar Handhika dikutip dari Katadata.co.id, Rabu 15 Juni 2022. 

Salah satunya yakni Shopee Indonesia aktif merekrut talenta digital, melalui program Sea Labs Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret lalu. Program ini menargetkan tim yang terdiri dari 1.000 talenta digital pada 2023, terutama pada engineer dan product manager.