Lebih dari 80 persen panas bumi Indonesia dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE). Hal ini membuat PGE menjadi perusahaan pengelola panas bumi terbesar di Indonesia.
Ke depan, PGE akan terus mengembangkan diri menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia pada 2030. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PGE memiliki beberapa target.
Dalam prospektusnya, salah satu target PGE dalam waktu dekat adalah meningkatkan total kapasitas terpasang panas bumi menjadi sebesar 2.477 Mega Watt (MW).
Target itu terdiri dari 1.272 MW di dalam wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dioperasikan perseroan, dan sisanya sebesar 1.205 MW terletak di dalam WKP yang dioperasikan oleh kontraktor kontrak operasi bersama (KOB).
Selain itu, PGE juga menargetkan potensi kontribusi pengurangan emisi karbon lebih dari 12 juta ton/tahun.
Berbagai strategi dan inovasi disiapkan PGE untuk mewujudkan komitmen itu. PGE akan mengembangkan kegiatan-kegiatan pengembangan energi bersih berbasis panas bumi dengan pendekatan multitrack development. Perusahaan juga akan mengembangkan green hydrogen melalui strategic partnership, baik dari sisi teknologi hingga pendanaan.
Hingga saat ini, PGE mengelola 13 WKP yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas terpasang panas bumi mencapai 1.877 MW. PGE juga telah menyalurkan listrik ke lebih dari 2 juta rumah tangga dan berkontribusi dalam penghematan bahan bakar fosil sekitar 88.752 barel per hari.