Pengembangan ekonomi biru di Indonesia dilakukan dengan beragam strategi. Di antaranya, konservasi laut dan wilayah pesisir.
Isu ekonomi biru telah termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2023-2045. Pemerintah pun telah melakukan berbagai kebijakan, seperti memperluas pangsa pasar energi baru dan terbarukan, meningkatkan Kawasan Perlindungan Laut, dan memperkuat koneksi perhububungan via jalur laut.
PT Pertamina International Shipping (PIS) turut mendorong dekarbonisasi dengan merancang tiga tahapan yang dimulai pada kurun 2022─2060. Per Oktober 2023, anak usaha PT Pertamina ini telah mengurangi emisi pembakaran sebesar 23.855 ton CO2eq, atau 200 persen dari target pengurangan emisi 11.659 ton CO2eq tahun 2023.
Dari total 95 kapal yang dimiliki, ada 19 kapal ramah lingkungan yang dioperasikan perseroan. PIS mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara membersihkan lambung kapal (efisiensi energi hingga 4 persen), mengoperasikan kapal pada kecepatan optimal (efisiensi hingga 22 persen), serta memanfaatkan peralatan hemat energi pada kapal (efisiensi 2 persen).
Strategi lain perseroan di antaranya pengoperasian Pertamina Gas Amaryllis, kapal pengangkut gas terbesar di dunia yang memiliki fitur bahan bakar ganda dan intensitas emisi lebih rendah. Tak hanya itu, PIS juga berencana memanfaatkan bioenergi.
Pada level global, Organisasi Kelautan Internasional atau International Maritime Organization menargetkan pengurangan emisi dari sektor kelautan hingga 50 persen pada 2050. Berbagai strategi yang dilakukan PIS diharapkan mampu mendorong pencapaian target dekarbonisasi sektor kelautan internasional, terutama dari aktivitas logistik.