2 Referensi ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya

Freepik
Ilustrasi Ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya
Penulis: Tifani
Editor: Intan
13/3/2023, 19.40 WIB

Ramadan merupakan salah satu bulan di penanggalan Hijriah dan berarti bagi umat Islam. Momen tersebut ditandai dengan pelaksanaaan ibadah puasa

Saat bulan Ramadan, umat islam dianjurkan untuk melakukan kegiatan yang dapat menambah pahala. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

Salah satu kegiatan yang dapat menambah pahala adalah mendengarkan ceramah atau kultum. Ceramah merupakan salah satu metode yang banyak dipilih umat Muslim sebagai cara untuk menyampaikan nasihat di antara khalayak umum. 

Ceramah biasanya dilakukan ketika melakukan salat subuh, menjelang salat Tarawih, pengajian, majelis taklim, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Ceramah Ramadan Singkat Beserta Nama Penceramahnya

Ceramah Ramadan biasanya disampaikan oleh pemuka agama, sosok yang berpengaruh, atau orang dengan pengetahuan agama yang memadai. Pasalnya penceramah harus dapat menguasai materi, agar tujuannya dapat tercapai, yakni meningkatkan iman dan takwa, serta memperdalam keislaman yang dimiliki umat Islam.

Mengutip laman Ngaji.id, berikut referensi ceramah ramadan singkat beserta nama penceramahnya.

  • Ceramah Ramadan Singkat tentang Kegembiraan Datangnya Ramadan Oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.

Ilustrasi Ceramah (Unsplash)

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Kaum mukminin kaum muslimin, rahimani wa rahimakumullah.

Seorang mukmin, dia pasti gembira dengan datangnya bulan Ramadan. Bagaimana dia tidak bergembira? Sedangkan datangnya Ramadan membawa keuntungan yang berlipat-lipat, karena datangnya Ramadan adalah karunia Allah, bahkan karunia yang spesial. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memerintahkan kita bergembira dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Katakanlah, dengan karunia dan rahmat Allah silakan kalian bergembira, karena sesungguhnya karunia Allah lebih utama, lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya“. (QS. Yunus: 58)

Seandainya manusia diberikan bertriliun-triliun kekayaan, lalu dia kehilangan kesempatan menikmati Ramadan. Maka tidak ada harganya triliunan kekayaan dibandingkan dengan hilangnya kesempatan dia untuk menikmati Ramadan.

Keagungan Ramadan cukuplah kita menyebutkan dua hadis yang shahih. Yang pertama hadis yang diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i yang dishahihkan oleh syaikh Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala. Rasul kita yang mulia Shallallahu wa Sallam bersabda:

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. An-Nasa’i)

Telah datang pada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan kalian di bulan itu berpuasa. Yakni bulan yang Allah katakan semua pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Di dalamnya ada sebuah malam yang lebih baik dari 1000 Bulan. Di dalamnya para setan dibelenggu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, barangsiapa yang diharamkan dari kebaikan malam Lailatul Qadar, maka sungguh dia telah diharamkan kebaikan yang sangat banyak.

Dalam hadis ini paling tidak ada 8 poin Rasulullah memberikan kabar gembira kepada kita sekalian.

Yang pertama, yaitu kabar tentang datangnya Ramadhan. “Telah datang kepada kalian Ramadhan”. Pengabaran ini agar setiap mukmin gembira, karena dia bertemu dengan bulan yang spesial dan istimewa. 

hadis Tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan (Pexels)

Agar setiap mukmin dia memiliki persiapan khusus, untuk dia benar-benar memakmurkan dengan puasa di siang hari, dan sholat di malam hari, dan dengan amal-amal shalih yang dia siapkan.

Kedua, bulan ini adalah bulan yang sangat barokah. Keberkahannya melimpah, kebaikannya melimpah, diantara kebaikannya yaitu dilipat-gandakan pahala-pahala di bulan Ramadan, dan tentu bagi pedagang akhirat itu sesuatu yang sangat menjanjikan, sangat membuat tertarik jiwanya, karena pedagang akhirat adalah mereka yang orientasi keuntungannya adalah kampung akhirat.

Ketiga, Allah muliakan bulan ini dengan kewajiban puasa di bulan Ramadan. Puasa yang memiliki sekian banyak faedah, keutamaan, dan keuntungan.

Keempat, Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu surga, agar hamba-hamba Allah memiliki harapan yang besar untuk menjadi penghuni surga, agar hamba-hamba Allah mereka berlomba-lomba di bulan Ramadan untuk beribadah.

Kelima, ditutup oleh Allah pintu neraka, agar hamba Allah mereka menghentikan maksiat, agar hamba Allah mereka bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keenam, dan setan dibelenggu, sehingga Allah membantu mengurangi keberadaan para penjahat yang akan mengantarkan pada kejahatan, diantaranya setan, sehingga setan tidak akan leluasa di bulan Ramadhan.

Ketujuh, bulan ini ada kebaikan malam yang lebih baik dari seribu malam, yang senilai dengan 83 tahun 4 bulan.

Sedangkan penegasan yang kedelapan, Nabi yang mulia Shallallahu wa Sallam, barang siapa dihalangi oleh Allah, diharamkan dan terhalang dari kebaikan Lailatul Qadar secara khusus, dan kebaikan Ramadan secara umum, maka sungguh dia telah terhalang dari kebaikan yang banyak.

hadis yang kedua, hadis yang shahih, dishahihkan syaikh Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala, yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi, Nabi kita yang mulia menyatakan:

“Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi setiap malam”

Pertama, gembong-gembong setan dibelenggu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, semua pintu neraka (yang jumlahnya tujuh), semuanya ditutup oleh Allah Ta’ala dan tidak satupun pintu yang dibuka.

Ketiga, pintu surga yang jumlahnya delapan, semuanya dibuka, tidak ada satupun yang ditutup oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Keempat, wahai orang yang berambisi dengan kebaikan, wahai para penggemar kebaikan, sambutlah datangnya Ramadan, berlombalah kalian di bulan ramadan, meraih kebaikan Ramadan. Wahai 

Para penggemar keburukan, pencari keburukan, hentikanlah, berhentilah, bertobatlah, dan jadikan Ramadhan titik balik anda untuk menjadi orang-orang yang baik. Kelima, dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan itu Allah adakan setiap malam.

Dua hadis ini tentu memberikan janji-janji yang sangat luar biasa, kepada orang-orang yang beriman, bagaimana dia tidak akan bergembira? Surga dibuka seluas-luasnya dan tidak ada yang ditutup oleh Allah Ta’ala. Neraka ditutup pintunya oleh Allah Ta’ala, dan tidak dibuka oleh Allah Ta’ala. 

Setan mereka dibelenggu Allah Ta’ala sehingga akan kebebasan mereka. Kemudian Allah membuka pintu rahmat seluas-luasnya, Allah mengadakan pembebasan dari neraka semenjak awal Ramadhan, sehingga setiap mukmin dia akan berharap besar dia termasuk di antara daftar orang-orang yang dibebaskan dari neraka jahanam.

Ini semuanya merupakan kabar gembira, sehingga seorang mukmin pasti gembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Dan kegembiraan awal kebaikan kita, dan kemudian kita melangsungkan segala amaliah di bulan ramadhan.

Wa Shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa Sallam.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

  • Ceramah Ramadan Singkat tentang Keistimewaan Bulan Ramadan Oleh Ustadz Aris Munandar

Panduan Puasa Ramadhan (Pexels)

Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..

Satu hal yang tidak kita ragukan bahwasannya berjumpa dengan bulan Ramadan adalah nikmat yang besar, nikmat yang sangat mulia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan kita tidak tahu, boleh jadi Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita.

Oleh karena itu maka menjadi keharusan kita, menjadi kewajiban kita seorang Muslim yang menyadari hal ini untuk meningkatkan kesungguhan kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah dan amal shalih. Dan diantara hal yang menunjukkan istimewanya bulan Ramadan dan bahwasannya dia adalah tamu yang agung.

Tamu yang mulia dan nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah mengisi Ramadhan dengan baik, dengan puasa yang berkualitas, itu bisa menyebabkan seseorang mendapatkan pahala yang bisa menyaingi pahala yang didapatkan oleh orang yang mati syahid.

Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasannya orang yang gugur di medan jihad adalah orang yang sangat besar ganjarannya, seorang yang sangat mulia kedudukannya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Namun, orang yang matinya tidak mati syahid bisa mendapatkan pahala yang menyayangi atau bahkan lebih unggul daripada pahalanya orang yang mati syahid dan diantara sebabnya adalah ketika dia mengisi Ramadhan dengan baik. Ramadhannya adalah Ramadhan yang berkualitas.

Sebagaimana dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani, di riwayat tersebut diceritakan bahwa di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terdapat tiga orang yang berkawan. Dua diantaranya gugur sebagai syahid di medan jihad. Kemudian setahun setelah itu yang ketiga meninggal dunia.

Ternyata setelah kemudian tiga orang tadi meninggal dunia, ada salah satu Sahabat yang melihat dalam mimpi bahwasanya orang yang ketiga, yang matinya di atas kasur, tidak mati sebagai syahid, kedudukannya di akhirat malah lebih dulu masuk surga dibandingkan dua kawannya yang gugur sebagai syahid. 

Satu hal yang mengherankan. Dan ini pun juga telah mengharamkan para Sahabat. Maka para Sahabat pun datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal ini. Maka lihat apa komentar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Nabi katakan:

“Bukankah orang yang ketiga itu umurnya lebih panjang satu tahun? Dengan tambahan umur satu tahun itu dia berjumpa Ramadhan tahun selanjutnya”

“Dan dia berpuasa dengan baik dengan puasa yang berkualitas di Ramadhan tersebut, dan dia telah selama satu tahun mengerjakan shalat sekian ribu rakaat jumlahnya”

“Maka diantara keduanya (antara yang mati belakangan yang meninggal belakang dengan yang duluan) terdapat jarak yang lebih jauh daripada antara langit dan bumi.”

Allahu Akbar.. Satu fadhilah yang sangat luar biasa..

Ada satu Sahabat yang meninggal dunia di atas kasur, di atas tempat tidurnya, namun dia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada dua kawannya yang mati sebagai syahid dengan jarak antara langit dan bumi.

Apa sebabnya?

Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena dia umurnya lebih panjang satu tahun. Pada saat itu dia berpuasa Ramadhan dan puasanya adalah puasa yang berkualitas dan tentu selama satu tahun tersebut dan mengerjakan sekian banyak shalat fardu dan shalat-shalat sunnah. 

Karena itulah jarak antara dia dengan dua kawannya adalah jarak antara langit dan bumi. Hal ini menunjukkan betapa mulianya tamu Ramadan. 

Betapa dia adalah nikmat besar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita. Dan sungguh celaka, dan sungguh siallah orang yang ceroboh ketika dia berjumpa dengan Ramadan dan tidak bisa mengisi Ramadan secara baik, tidak bisa mengisi Ramadan dengan maksimal. 

Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat memalukan. Sungguh ini adalah keteledoran yang sangat tragis dan menyedihkan. Maka mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kepada kita hidayah-Nya dan menuntun langkah-langkah kaki kita sehingga kita menjadi orang-orang yang sukses di bulan Ramadan dan kita keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita.