Hikmah Puasa Sunah dan Jenis Puasa yang Dijalankan Rasul

Freepik
Ilustrasi Hikmah Puasa Sunah
Penulis: Tifani
Editor: Intan
17/3/2023, 12.26 WIB

Ibadah puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan segala sesuatu yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa dibangi menjadi dua, yakni puasa wajib dan puasa sunah.

Puasa sunah diartikan sebagai ibadah puasa yang dilakukan diluar bulan Ramadan. Meski sifatnya tidak wajib, puasa sunah memiliki banyak keutamaan yang bisa mendatangkan kebaikan untuk orang lain dan diri sendiri.

Hikmah Puasa Sunah

Hikmah Puasa Senin Kamis (Unsplash)

Puasa sunah dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kesehatan tubuh. Mengutip buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, ada banyak hikmah puasa sunah yang dapat diperoleh umat Muslim yang menjalankannya. Berikut hikmah puasa sunah:

1. Mendapatkan Pahala yang Besar

Puasa sunah memiliki pahala yang besar di mata Allash SWT. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam HR.Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa perbuatan baik akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat hingga 700 kali.

2. Membersihkan Diri dari Dosa

Puasa sunah memiliki manfaat untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa merupakan bagian dari perlindungan.
"Jika seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah dia melakukan hal-hal yang tidak baik dan janganlah ia berbicara kasar. Jika seseorang mengejek atau memprovokasi dia, katakanlah 'Saya sedang berpuasa'." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Menjaga Kebersihan Hati

Puasa sunah dapat membantu seorang Muslim menjaga kebersihan hati. Denganberpuasa maka kita akan terbiasa melawan hawa nafsu dan emosi negatif.

Hal tersebut dapat membantu seorang Muslim meningkatkan kontrol diri, sehingga kebersihan hati senangtiasa terjaga.

4. Menjaga Kesehatan Tubuh

Puasa sunah memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Al-As, Rasulullah SAW bersabda,

"Puasa itu merupakan obat penyembuh, selama ia tidak dilakukan berlebihan" (HR Bukhari dan Muslim).

5. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Puasa sunah juga bisa meningkatkan kualitas ibadah. Dengan berpuasa, kita terbiasa dengan kehidupan sederhana dan fokus pada ibadah.

Hal tersebut bisa membantu meningkatkan kualitas ibadah serta mendapatkan pahala yang lebih banyak lagi.

Macam-macam Puasa Sunah

Hikmah puasa Ramadhan (Unsplash)

Berikut beberapa puasa sunnah yang dikerjakan Rasulullah SAW dan dianjurkan bagi umatnya.

1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari RA, Nabi SAW bersabda,

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun." (HR Al-Jamaah, selain Bukhari dan an-Nasa'i)

2. Puasa di Bulan Zulhijah

Puasa sunnah yang dikerjakan di bulan Zulhijah antara lain puasa Arafah (9 Zulhijah) dan puasa 10 hari pertama di bulan tersebut.

Diriwayatkan Abu Qatadah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Puasa hari Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa hari Asyura menghapus dosa satu tahun yang lalu." (HR Al-Jamaah, kecuali Bukhari dan At-Tirmidzi)

Dari Hafshah RA, dia berkata, "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharam), puasa 10 hari bulan Zulhijah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum salat fajar (subuh)." (HR Ahmad dan an-Nasa'i)

3. Puasa Bulan Muharam

Puasa yang lebih ditekankan pada bulan Muharam adalah puasa Asyura (10 Muharam), sehari sebelumnya, dan sehari sesudahnya. Diriwayatkan Abu Hurairah RA, dia berkata,

"Rasulullah SAW ditanya tentang salat apa yang paling utama setelah salat wajib?" Beliau menjawab, "Salat di tengah malam." Beliau ditanya lagi, "Puasa apa yang paling utama setelah puasa wajib?" Beliau menjawab, "Puasa di bulan yang kalian sebut Muharam." (HR Muslim dan lainnya)

4. Puasa Bulan Syaban

Rasulullah SAW banyak berpuasa di hari-hari bulan Syakban. Aisyah RA berkata,

"Tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadan, dan tidaklah aku melihatnya puasa paling banyak dalam sebulan, kecuali di bulan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)

Hukum Telat Qadha Puasa (Pexels)

5. Puasa Asyhurul Hurum

Puasa Asyhurul Hurum adalah puasa sunnah yang dikerjakan di bulan-bulan yang diharamkan berperang, yakni bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak puasa.

6. Puasa Senin dan Kamis

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Nabi SAW paling banyak berpuasa di hari Senin dan Kamis. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab,

"Sesungguhnya amal-amal itu diajukan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali mutahajirin (dua orang yang sedang bermusuhan." (HR Ahmad dengan sanad shahih)

7. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriyah, yakni tanggal 13, 14, dan 15. Abu Dzar Al-Ghifari RA berkata,

"Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk berpuasa setiap bulan tiga hari di hari-hari Ayyamul Bidh yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (bulan-bulan Hijriyah) dan beliau bersabda, 'Itu (pahalanya) seperti puasa setahun'." (HR an-Nasa'i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

8. Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa yang dikerjakan oleh Nabi Daud AS semasa hidupnya. Puasa ini dikerjakan selang seling dengan sehari berpuasa dan sehari berbuka. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud AS, dan salat paling dicintai Allah adalah salat Nabi Daud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiganya dan beliau tidur lagi seperenam malam. Beliau puasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)