Lafal niat puasa Ramadhan adalah hal yang sangat penting karena merupakan salah satu rukun dan syarat sahnya puasa. Lafal niat ini juga membedakan puasa dengan ibadah lainnya.
Menurut mazhab As-Syafi'i, seseorang yang ingin berpuasa harus mengucapkan niat setiap malam di bulan Ramadhan. Namun, menurut mazhab Maliki, cukup sekali niat puasa Ramadhan selama satu bulan tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui pengertian puasa Ramadhan dan lafal niat puasa Ramadhan sebulan penuh serta satu hari. Berikut ini pengertian dan lafal niatnya.
Pengertian Puasa Ramadhan
Secara bahasa, puasa berasal dari kata "As-shaum" yang berarti menahan diri dari suatu perbuatan. Secara syara', puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
Puasa artinya menahan diri dari makan dan minum, menahan hawa nafsu, serta menghindari perbuatan dan perkataan yang sia-sia atau diharamkan oleh Allah SWT. Hal ini juga mencakup larangan memasukkan benda konkrit ke dalam tubuh, seperti minum obat dan sejenisnya.
Puasa Ramadhan adalah kewajiban ibadah bagi umat Islam yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan memiliki banyak keutamaan, seperti membersihkan jiwa, meningkatkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, puasa Ramadhan juga merupakan waktu untuk meningkatkan ibadah, bersedekah, dan memperbanyak amal kebaikan.
Lafal Niat Sebulan Penuh dan Harian
Niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadhan. Rasulullah SAW menyatakan dalam sebuah hadits,
"Semua amal perbuatan itu dengan disertai niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang telah menjadi niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu pun kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya itu untuk harta dunia yang hendak diperolehnya, atau untuk seorang wanita yang hendak dikawininya, maka hijrahnya pun kepada sesuatu yang dimaksud dalam hijrahnya itu." (HR Muttafaq 'alaih)
Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Niat puasa Ramadhan sebulan penuh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma shahri Ramadan min fajri hadza al-yawmi ila maghribia, fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa di bulan Ramadhan sepanjang hari ini sampai matahari terbenam, karena ketaatan kepada Allah Ta'ala."
Niat Puasa Ramadhan Harian
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihissanati lillahi ta'ala.
Artinya "Saya berniat berpuasa esok untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Kewajiban Berniat Puasa Ramadhan
Kewajiban untuk berniat puasa pada malam pertama Ramadhan dijelaskan, antara lain, dalam tulisan Abi Zaid Al-Qairawani yang dijelaskan dalam Kitab Al-Fawakihud Dawani. Kemudian, tidak diwajibkan untuk berniat puasa pada malam-malam Ramadhan yang berikutnya.
و يبيت الصيام في أوله "وليس عليه البيات" كل ليلة "في بقيته" وكذلك كل صوم يجب تتابعه يكفي النية الواحدة
Artinya: "Puasa pada malam awal Ramadhan harus diawali dengan niat, namun tidak diwajibkan untuk menyertakan niat pada setiap malam berikutnya. Satu niat mencukupi untuk setiap puasa yang harus berlanjut secara berurutan."
Jadi, menurut mazhab Maliki, cukup bagi seseorang untuk berniat puasa Ramadhan sekali saja, pada malam pertama Ramadhan. Tidak perlu khawatir jika lupa berniat puasa pada malam-malam berikutnya.
مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: Barangsiapa yang tidak berniat untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud, al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i: 2293).
إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى
Artinya: "Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya seseorang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan," (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah memasuki malam pertama Ramadhan, seseorang bisa berniat untuk berpuasa sepanjang bulan Ramadhan. Meskipun begitu, disarankan bagi umat Islam untuk tetap membaca lafal niat puasa Ramadhan setiap malamnya. Niat ini sebagai upaya antisipasi jika seseorang lupa membaca niat saat memulai puasa Ramadhan pada malam hari.