Tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Adaptasi adalah proses perubahan yang terjadi pada suatu organisme agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan tertentu.
Ada berbagai macam cara tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan, baik secara morfologi, fisiologi, maupun perilaku.
Artikel ini akan membahas beberapa contoh cara tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda. Simak ulasan berikut ini.
Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri
Setiap tumbuhan memiliki cara masing-masing untuk menyesuaikan diri. Mengutip dari buku Inti Sari Superpintar RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap), berikut beberapa cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap habitatnya.
1. Tumbuhan yang Habitatnya di Gurun
Gurun atau padang pasir merupakan daerah kering, panas, dan minim air. Kondisi tersebut mungkin kurang optimal sebagai tempat tumbuh tanaman. Maka dari itu, tanaman yang hidup di gurun perlu melakukan adaptasi.
Cara adaptasi tumbuhan yang hidup di gurun seperti berikut ini:
- Mempunyai akar halus dan panjang supaya bisa mengambil air dengan cepat saat hujan.
- Cadangan air biasanya disimpan dalam daun dan batang.
- Permukaan daun sempit atau menyerupai duri untuk mengecilkan penguapan.
2. Tumbuhan yang Habitatnya di Air
Tumbuhan yang hidup di ari disebut hidrofil. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan beberapa cara seperti berikut:
- Memiliki batang yang di dalamnya berpori seperti spons.
- Batangnya lunak dan lentur sehingga bisa bertahan hidup.
- Memiliki daun yang cenderung tipis dan lebar berfungsi untuk mempermudah penguapan.
3. Tumbuhan yang Habitatnya di Daerah Bersalju
Daerah bersalju adalah tempat yang sebagian besar permukaannya tertutup es dengan suhu tinggi. Kondisi tersebut juga kurang optimum untuk menjadi tempat tinggal tumbuhan. Saat salju tiba, cara tumbuhan menyesuaikan diri yakni dengan hibernasi atau beristirahat dalam waktu yang lama.
Ketika musim panas tiba, daerah salju tersebut akan mulai berkurang. Lapisan es mulai mencair dan pada saat itu, tumbuhan bisa mulai melakukan fotosintesis kembali. Hasil fotosintesis tersebut tidak akan dihabiskan dalam waktu tersebut secara langsung.
Tumbuhan akan mengumpulkan hasil fotosintesisnya untuk persediaan energi saat musim dingin tiba. Sebab ketika musim dingin tiba, tumbuhan akan melakukan hibernasi dan tidak bisa melakukan fotosintesis.
4. Tumbuhan yang Habitatnya di Air Asin
Selama ini kita mungkin banyak mengenal hewan hidup di air asin. Namun ternyata, di ekosistem tersebut ada juga tumbuhan yang hidup didalamnya. Sayangnya air asin bukanlah kondisi yang sesuai untuk menjadi habitat tumbuhan.
Untuk bisa tumbuh di lingkungan tersebut, tumbuhan perlu melakukan penyesuaian. Cara tumbuhan menyesuaikan diri di air asin yaitu dengan menyaring garam menggunakan akarnya. Kelebihan garam tersebut kemudian akan dikeluarkan melalui permukaan daun dan batang.
Umumnya tanaman yang hidup di lingkungan tersebut, sebagian akarnya akan terendam lumpur yang miskin oksigen. Maka dari itu, tumbuhan tersebut mempunyai akar napas yang bisa menghirup udara dan menyalurkan ke bagian akar yang terendam lumpur.
Cara Adaptasi Tumbuhan
Adaptasi tumbuhan bisa dilihat dari beberapa tumbuhan yang ada di sekitar kita. Melansir dari buku Arif Cerdas SD/MI Kelas 6, berikut ini cara adaptasi pada tumbuhan.
1. Teratai
Teratai merupakan tanaman air yang biasanya tumbuh subur di rawat, danau, atau kolam. Untuk mempertahankan populasinya teratai melakukan beberapa adaptasi. Berikut ini cara daptasi teratai dengan kondisi lingkungannya:
- Teratai mempunyai daun lebar dan tipis agar penguapan air lebih mudah.
- Teratai mempunyai batang berongga agar bisa bernafas walaupun akar dan batanya ada di dalam air.
2. Pohon Jati
Kita mungkin sering melihat pohon jati tidak mempunyai daun. Kondisi tersebut bukan berarti pohon jati mati, justru kondisi tersebut menandakan bahwa pohon jati sedang melakukan adaptasi.
Pohon jati menyesuiakan diri dengan menggugurkan daunnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan berlebih saat musim kemarau. Pengguguran daun juga berguna untuk mencegah kekurangan air.
3. Kaktus
Kaktus merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di gurun. Kondisi iklim gurun yang terlalu panas dan minim air membuat lingkungan tersebut kurang optimal sebagai habitat tumbuhan.
Namun kaktus tetap bisa hidup dalam ekosistem tersebut sebab tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun cara adaptasi kaktus seperti berikut:
- Mempunyai daun kecil yang menyerupai duri. Daun tersebut berguna untuk mengurangi penguapan.
- Mempunyai batang tebal, berair, dan dilapisi lilin yang berguna untuk menyimpan persediaan air.
- Mempunyai akar panjang untuk mencari air dalam tanah.
4. Eceng Gondok
Eceng gondok juga merupakan tanaman air yang melakukan adaptasi. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan cara mengapung di atas permukaan air. Tanaman ini bisa mengapung karena batangnya menggembung dan berisi rongga udara.
5. Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman xerofit yang biasanya hidup di daerah kering. Cara tumbuhan lidah buaya menyesuaikan diri yaitu dengan menebalkan batangnya dan mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Selain itu, tumbuhan ini juga memiliki akar yang panjang.
6. Pohon Cemara
Pohon cemara juga melakukan adaptasi dengan lingkungan untuk mempertahan populasinya. Adaptasi tumbuhan ini yaitu menggunakan daunnya yang runcing. Bentuk daun ini berguna untuk mengurangi penguapan.
7. Lumut
Tumbuhan lumut adalah salah satu jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan bersalju. Adapun cara adaptasi lumut di lingkungan bersalju sebagai berikut:
- Tumbuhan lumut memiliki klorofil di seluruh bagian tubuhnya. Hal ini memungkinkan lumut untuk melakukan fotosintesis meskipun cahaya matahari terbatas.
- Tumbuhan lumut memiliki sifat antifreeze. Hal ini berarti lumut dapat mencegah pembekuan air di dalam sel-selnya, sehingga tidak mengalami kerusakan sel akibat suhu rendah.
- Tumbuhan lumut memiliki akar yang pendek atau tidak memiliki akar sama sekali. Hal ini karena lumut tidak membutuhkan akar untuk menyerap air dari tanah, melainkan menyerapnya langsung dari permukaan salju.