Sejarah Hari Badak Sedunia, Dorong Kesadaran Selamatkan Spesies Badak

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi, foto Badak Jawa (Rinocheros sondaicus) yang berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
22/9/2022, 13.00 WIB

Setiap hari, sekitar tiga badak dibunuh dan diburu untuk tanduk mereka. Pemburu menggunakan obat penenang untuk melemahkan badak dan memotong tanduk mereka secara tidak manusiawi.

Badak kemudian dibiarkan berdarah sampai mati. Upaya anti-perburuan pun telah digagalkan, karena sebagian besar pemburu dipersenjatai dengan senjata canggih dan dibutakan dengan keserakahan. Hari Badak Sedunia adalah suatu kesempatan sempurna bagi kita semua untuk melawan perdagangan cula badak dan melestarikannya.

Dikutip dari Instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, ada dua di antara kelima spesies badak di dunia yang hidup di Indonesia, yaitu badak Sumatera dan badak Jawa.

Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) merupakan satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula. Badak ini memiliki beberapa ciri fisik yang khas, diantaranya memiliki bulu terbanyak dibandingkan spesies badak lain. Oleh karena itu, badak Sumatera sering juga disebut hairy rhino.

Namun, berdasarkan ukuran badannya, badak Sumatera merupakan badak terkecil di dunia. Badak Sumatera terancam punah akibat adanya penyempitan habitat, penyakit menular, dan perburuan liar.

Saat ini, badak Sumatera menyandang status critically endanger atau kritis dalam Red List IUCN. Artinya, hanya satu tahap lagi badak akan mengalami kepunahan. Diperkirakan populasinya sudah kurang dari 80 ekor.

Kemudian, Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), yang terkenal memiliki cula satu dan yang memiliki cula hanya badan jantan saja. Badak betinanya hanya memiliki cula yang kecil atau tidak memiliki cula sama sekali. Badak Jawa juga masuk ke dalam Red List IUCN dengan status critically endanger atau kritis.

Badak Jawa ini pernah hidup di gunung-gunung di Jawa Barat. Saat ini populasi badak Jawa terkonsentrasi di Taman Nasional Ujung Kulon, dengan populasi diperkirakan sekitar 75 ekor.

Halaman: